Kabasurau.co.id. Radio umum berbahasa Ibrani mengungkapkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah dokter Israel yang memilih bekerja di luar negeri, yang mereka sebut disebabkan oleh “situasi keamanan” di negara tersebut. Hal ini, menurut mereka, “mengancam stabilitas sistem kesehatan di Israel dan berpotensi menyebabkan kekurangan serius dalam beberapa spesialisasi medis.”
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Dokter di Israel, banyak dokter yang mempertimbangkan untuk meninggalkan negaranya, menunjukkan adanya krisis kepercayaan terhadap sistem kesehatan. Dalam survei yang melibatkan sejumlah direktur institusi kesehatan, sekitar 48% dari mereka melaporkan kehilangan setidaknya satu dari lima dokter dalam setahun terakhir. Selain itu, sekitar 60% dokter yang telah meninggalkan Israel menyebutkan bahwa situasi politik dan keamanan menjadi alasan utama mereka mengambil keputusan tersebut.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 7% direktur pusat medis melaporkan kehilangan antara 6 hingga 10 dokter dari institusi mereka selama periode yang sama, menyoroti krisis yang semakin parah di sektor kesehatan.
Survei ini juga mengungkapkan bahwa para dokter merasa mengalami penurunan semangat kerja, peningkatan beban profesional, dan penurunan status profesional akibat ketegangan politik dan keamanan, yang mendorong mereka mencari karier yang lebih stabil di luar negeri.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Israel, Moshe Bar Simantov, mengungkapkan “kekhawatirannya atas meningkatnya fenomena migrasi dokter Israel ke luar negeri,” serta memperingatkan tentang potensi kekurangan spesialis dalam bidang medis vital. Ia menegaskan bahwa kementerian terus memantau fenomena ini dan mengkaji indikator-indikatornya. “Para dokter mungkin tidak secara terbuka menyatakan niat mereka untuk meninggalkan sistem kesehatan, tetapi minat mereka terhadap pelatihan lanjutan di luar negeri meningkat, serta pertanyaan terkait peluang kerja di luar negeri semakin banyak,” jelasnya.
Wakil Ketua Asosiasi Dokter Israel, Zeev Feldman, memperingatkan dampak dari fenomena ini yang mengancam stabilitas sistem kesehatan serta kemampuan sektor ini untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi. “Pemerintah Israel dan Kementerian Kesehatan harus segera mengambil langkah-langkah untuk menghentikan ‘darah kering’ ini,” tegasnya.
Dengan meningkatnya jumlah dokter yang beralih ke luar negeri, kekhawatiran akan kekurangan spesialis dalam bidang vital seperti pediatri dan penyakit dalam kian terasa. Para ahli di Asosiasi Dokter Israel menyarankan untuk meningkatkan kondisi kerja dan upah sebagai langkah penting untuk “menghentikan penurunan tenaga ahli,” disertai dengan upaya stabilitas politik dan keamanan yang dapat mendorong dokter tetap tinggal dan melayani sistem kesehatan di Israel.