Kabasurau.co.id. Dinas Kesehatan Kota Pariaman mengadakan pemeriksaan Tuberkulosis (TB) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pariaman pada Selasa (03/12/2024), diikuti oleh 60 warga binaan. Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Dinkes Kota Pariaman, Rumah Sakit Paru Provinsi Sumatera Barat, dan Lapas Kelas II B Pariaman untuk mempercepat deteksi dini penyakit TB dengan menggunakan alat X-Ray Portable, guna mempercepat pengobatan dan mencegah penularan lebih lanjut di kalangan warga binaan.
Penanggung jawab Program TB Dinkes Kota Pariaman, Ova Tinaziva, menjelaskan bahwa skrining Aktif Case Finding (ACF) dilakukan terhadap 60 warga binaan yang bergejala di Lapas Kelas II B Pariaman. “Kota Pariaman adalah yang pertama melaksanakan X-Ray Portable untuk Skrining TB di Lapas Kelas II B Pariaman. Skrining ini menggunakan metode Chest X-Ray yang dilakukan oleh Tim Kesehatan Gabungan dari Rumah Sakit Paru Provinsi Sumbar, Dinkes Kota Pariaman, dan tenaga kesehatan Lapas,” jelas Ova.
Jika ada warga binaan yang menunjukkan gejala TB, mereka akan menjalani pemeriksaan lanjutan dengan Test Cepat Molekuler (TCM), yang melibatkan pengambilan sampel dahak untuk dikirim ke RSUD Kota Pariaman guna pemeriksaan lebih lanjut.
Erizon, Kasi Penunjang Medik Rumah Sakit Paru Provinsi Sumatera Barat, menambahkan bahwa alat X-Ray Portable merupakan hibah dari provinsi yang diberikan kepada rumah sakit paru untuk digunakan oleh tenaga kesehatan di kabupaten/kota di Sumatera Barat. “Dengan adanya alat ini, saya berharap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh tenaga kesehatan di kabupaten/kota untuk mengeliminasi penyebaran penyakit paru di Sumatera Barat,” ungkapnya.
Kepala Lapas Kelas II B Pariaman mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Pariaman dan Rumah Sakit Paru Provinsi Sumatera Barat atas pelaksanaan rontgen kesehatan bagi 60 warga binaan mereka. “Semoga kedepannya, tidak hanya 60 orang ini, tetapi seluruh warga binaan di Lapas Kelas II B Pariaman bisa diperiksa untuk deteksi dini TB, karena penggunaan X-Ray Portable ini memungkinkan identifikasi kasus TB secara cepat dan akurat,” tutupnya.