Kabasurau.co.id. Pemerintah Irak mengumumkan telah memulangkan 1.905 tentara Suriah yang mencari perlindungan di negara itu sehari sebelum jatuhnya rezim Bashar Assad.
Senjata milik para tentara tersebut tetap berada dalam pengawasan Irak dan akan diserahkan kepada pemerintah baru Suriah setelah terbentuk, sesuai dengan pernyataan dari Komando Operasi Gabungan Irak.
Pernyataan yang diterbitkan oleh Kantor Berita Irak (INA) tersebut mengungkapkan bahwa para tentara, termasuk perwira dan personel yang bertugas di perbatasan al-Bukamal, baru-baru ini melarikan diri ke Irak.
“Pada 7 Desember, personel militer Suriah, termasuk perwira, tentara, dan penjaga di perbatasan al-Bukamal, memasuki wilayah Irak untuk mencari perlindungan akibat peristiwa terkini di Suriah,” bunyi pernyataan itu.
Sebagai tanggapan, angkatan bersenjata Irak mengizinkan mereka masuk atas dasar kemanusiaan setelah mendapatkan persetujuan resmi.
Bashar Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia pada 8 Desember setelah kelompok anti-rezim mengambil alih Damaskus. Peristiwa ini mengakhiri kekuasaan Partai Baath yang telah berlangsung sejak 1963.