Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang lebih mudah menyoroti kesalahan orang lain dibanding meninjau diri sendiri. Padahal, keburukan diri kita adalah fakta yang nyata, sedangkan keburukan orang lain seringkali hanya sangkaan semata. Islam mengajarkan pentingnya introspeksi diri dan menahan diri dari menghakimi orang lain.
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain atau menggunjing mereka.” (QS. Al-Hujurat: 12)
Ayat ini menekankan bahwa prasangka buruk dapat menjerumuskan kita ke dalam dosa dan merusak hubungan sosial.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا
“Janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menghakimi orang lain tanpa dasar yang jelas tidak hanya merugikan orang lain, tapi juga diri sendiri. Sikap ini bertentangan dengan prinsip Islam yang mengutamakan kehormatan dan keadilan.
Allah ﷻ mengingatkan:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra: 36)
Introspeksi diri memungkinkan kita memperbaiki kekurangan, menghindari dosa, dan meningkatkan kualitas hubungan dengan orang lain.
Rasulullah ﷺ menekankan:
مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ لَا يَشْكُرُ اللَّهَ
“Barang siapa yang tidak mensyukuri manusia, maka dia tidak mensyukuri Allah.” (HR. Ahmad)
Dengan menghargai dan bersyukur atas orang lain, kita membangun kehidupan sosial yang harmonis dan mengurangi konflik.
Menyadari keburukan diri sendiri dan menahan diri dari menghakimi orang lain merupakan kunci hidup harmonis menurut Islam. Prasangka buruk, menggunjing, atau menghakimi tanpa dasar dapat merusak ukhuwah dan menimbulkan dosa. Melalui introspeksi diri, bersikap bijak, dan rendah hati, kita dapat menemukan kedamaian dan kualitas hubungan yang lebih baik dengan sesama. Semoga kita selalu diberi hidayah untuk menjalankan ajaran ini.
Artikel ini diterbitkan pertama kali di http://www.kabasurau.co.id