Kabasurau.co.id: Padang — Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Padang pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025, menyebabkan sebuah pohon tumbang dan menimpa satu unit bengkel di kawasan Ulak Karang Utara. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB di depan Shelter Ulak Karang RT 04 RW 04, Kelurahan Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Bapak Hendri Zulviton, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, pohon jenis dadok dengan panjang sekitar 16 meter dan diameter 65 sentimeter tumbang akibat terpaan angin kencang. “Pohon tumbang menimpa bangunan bengkel milik warga bernama Bapak Abdul, 50 tahun, yang berprofesi sebagai buruh harian lepas. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini,” ujar Bapak Hendri.
Setelah kejadian, tim Rescue Penanggulangan Bencana (PB) BPBD Kota Padang langsung bergerak ke lokasi. Mereka dibantu oleh pihak kelurahan, Kelompok Siaga Bencana (KSB), dan masyarakat setempat untuk membersihkan material pohon yang menutupi bagian atap dan halaman bengkel. Proses pembersihan berlangsung hingga siang hari agar akses di sekitar lokasi kembali aman dan tidak mengganggu aktivitas warga.
Bapak Hendri menjelaskan, kejadian tersebut menjadi pengingat penting bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. “Kami mengimbau warga untuk tetap berhati-hati dan selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di sekitar pepohonan besar atau di kawasan rawan banjir. Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan,” ungkapnya.
Selain peristiwa di Ulak Karang, BPBD Kota Padang juga terus memantau sejumlah titik rawan bencana lainnya di wilayah pesisir dan daerah aliran sungai. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapsiagaan petugas dalam merespons setiap potensi bencana akibat perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba.
Dengan kondisi cuaca yang masih tidak menentu, masyarakat diimbau untuk memperhatikan keselamatan diri dan keluarga. BPBD Kota Padang menegaskan akan terus siaga 24 jam dalam menghadapi potensi bencana, sekaligus memastikan setiap laporan warga ditindaklanjuti dengan cepat.
