Buaya dan ManusiaFoto: Ist

Kabasurau.co.id. Nagari Tiku V Jorong, Agam, kerap menjadi lokasi terjadinya konflik antara buaya dan manusia. Untuk mengatasi masalah ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah merencanakan pendirian sebuah penangkaran buaya.

Antonius Vevri, Pelaksana Tugas Kepala BKSDA Sumbar, menjelaskan bahwa penangkaran buaya menjadi langkah penting dalam upaya relokasi buaya. Konflik ini dipicu oleh menyempitnya habitat buaya, mengakibatkan gangguan pada satwa-satwa tersebut dan mendorong mereka muncul ke permukaan.

“Pada saat konflik terjadi, kami tidak memiliki tempat untuk merelokasi buaya,” ujarnya saat berdiskusi dengan Bupati Agam pada Jumat (25/8/2023).

Rencana pendirian penangkaran buaya ini akan dilaksanakan di Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam. Antonius telah berkomunikasi dengan seorang tokoh masyarakat dari Tiku V Jorong yang bersedia menyumbangkan sekitar 2 hektar lahan untuk proyek ini. Dukungan dari masyarakat setempat juga sangat kuat.

“Dengan luas lahan tersebut, kami berharap dapat membangun fasilitas seperti gedung, kolam, dan area parkir di area penangkaran, dengan anggaran sekitar Rp11 miliar,” jelasnya dalam pernyataan resmi.

Antonius juga menjelaskan bahwa BKSDA Sumbar telah menyusun rencana lokasi (site plan) dan sedang meminta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Agam serta pihak nagari, termasuk perusahaan kelapa sawit di daerah tersebut. Rencana penangkaran buaya ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata yang dapat dikelola oleh masyarakat setempat.

Bupati Agam, Andri Warman, memberikan tanggapan positif terhadap rencana BKSDA Sumbar ini. Menurutnya, sangatlah tepat jika Agam memiliki fasilitas penangkaran buaya, terutama mengingat seringnya terjadi konflik antara buaya dan manusia di Tiku V Jorong.

“Upaya ini harus melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan perusahaan yang beroperasi di wilayah ini,” tambahnya.

Bupati juga menunjukkan ketertarikannya terhadap proyek penangkaran buaya ini. Selain memberikan rasa aman bagi masyarakat, proyek ini juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi destinasi ekowisata yang baru.

“Dengan jelas, proyek ini akan menjadi daya tarik wisata baru di Agam, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang,” pungkasnya.

Redaktur: Syaugi