Kabasurau.co.id. Pegelaran Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (O2SN PDBK) telah mencapai kesuksesan gemilang sebagai wadah penting bagi siswa berkebutuhan khusus untuk mengejar prestasi luar biasa. Dalam kompetisi ini, tidak hanya medali yang diperjuangkan, tetapi juga semangat dan ketekunan untuk meraih impian. Di balik sorotan medali emas, kisah inspiratif mereka menerangi jalan menuju prestasi tertinggi.
O2SN PDBK yang ditutup pada Kamis (15/92023), berhasil mengukir momen bersejarah. Acara prestisius yang melibatkan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini telah membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk berprestasi.
Asep Sukmayadi, Kepala BPTI, mengungkapkan dalam rilis resmi bahwa prestasi ini seharusnya menjadi motivasi bagi semua peserta untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi. “Bagi yang belum mendapatkan medali, tetap semangat dan terus berlatih. Kalian semua hebat,” ucapnya, menginspirasi semua peserta untuk tetap fokus pada perjalanan mereka menuju kesuksesan.
Kisah sukses Muhammad Bintang Ramadhan, peraih medali emas di cabang atletik Balap Kursi Roda, juga membagikan kisahnya. Sejak tahun 2019, ia telah mengikuti O2SN dan awalnya hanya meraih medali perak. Namun, dengan konsistensinya, Muhammad berhasil meraih medali emas yang menjadi mimpinya dalam ajang talenta O2SN PDBK tahun 2023. “Saya bahagia sekali bisa membanggakan kedua orang tua saya,” ujarnya dengan rasa syukur.
O2SN PDBK berhasil menyatukan 231 peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) dalam ajang talenta yang melombakan lima cabang olahraga: catur, tenis meja, bocce, atletik, dan bulutangkis. Acara ini merupakan bagian integral dari upaya membangun generasi emas Indonesia, sejalan dengan implementasi kebijakan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Manajemen Talenta Nasional (MTN) di bidang olahraga.