Kabasurau.co.id Belasan Nazhir dari berbagai provinsi di Indonesia telah mengikuti Ujian Sertifikasi Kompetensi perdana dalam skema Penyusunan Laporan Keuangan Nazhir. Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Badan Wakaf Indonesia (LS-PBWI) pada tanggal 13 hingga 15 September 2023 di Jakarta.
Prof Nurul Huda, Ketua LSP BWI, membuka acara tersebut dengan sambutan yang menekankan pentingnya kompetensi dalam penyusunan laporan keuangan bagi Nazhir. Beliau menyatakan bahwa kompetensi ini sangat krusial agar Nazhir dapat memenuhi tuntutan masyarakat akan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan wakaf.
Pelatihan berbasis kompetensi ini berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 13 hingga 15 September 2023, dengan melibatkan narasumber-narasumber terkemuka dalam bidang akuntansi syariah, seperti Prof. Mahfud Sholihin, Prof. Nurul Huda, Nur S Buchori, Ahmad Zaky, serta Apia Dewi Agustin.
Materi pelatihan mencakup topik penting seperti Pengenalan Wakaf, Urgensi Laporan Keuangan Nazhir, dan Penyusunan Laporan Penerimaan, Pengelolaan Harta Benda Wakaf, serta Penyaluran Manfaat Wakaf sesuai dengan PSAK 112. Selain teori, para peserta juga terlibat dalam praktik penyusunan laporan keuangan Nazhir menggunakan aplikasi SAMAWI (Sistem Akuntansi dan Manajemen Wakaf Indonesia).
Aplikasi SAMAWI adalah wakafan dari UGM kepada BWI yang bertujuan mempermudah para Nazhir dalam menyusun laporan sesuai dengan PSAK 112, yang mencakup Laporan Posisi Keuangan, Laporan Rincian Aset Wakaf, Laporan Aktivitas Wakaf, Laporan Arus Kas, serta Catatan atas Laporan Keuangan.
Setelah lulus ujian sertifikasi, para peserta berhak mencantumkan gelar Certified Waqf Competence (CWC) yang diberikan oleh Asosiasi Nazhir Indonesia (ANI).
Sejak mendapatkan izin dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pada bulan Oktober 2021, hingga Agustus 2023, LSP BWI telah memberikan Sertifikasi Kompetensi Nazhir kepada 3.243 individu dari berbagai provinsi di Indonesia.
“Kami di LSP BWI berkomitmen untuk terus mendorong lahirnya Nazhir-nazhir yang profesional guna mengawal era baru perwakafan di Indonesia,” ujar Nurul Huda.