Kabasurau.co.id. Israel terpaksa mengeluarkan anggaran sebesar $120 juta, atau sekitar Rp1,82 triliun, untuk menghadang serangan ribuan roket dan drone yang diluncurkan Hezbollah. Anggaran besar ini dikeluarkan untuk memastikan pertahanan negara dari ancaman serius yang ditujukan ke berbagai infrastruktur penting dan wilayah sipil di Israel.
Dikutip dari media Israel “Globes,” sumber dari industri pertahanan Israel merinci bahwa biaya ini sebagian besar digunakan untuk mengoperasikan 100 pesawat tempur selama enam jam, yang memerlukan anggaran sebesar $18 juta (sekitar Rp273 miliar), serta peluncuran sekitar 4.000 bom Joint Direct Attack Munition (JDAM) dengan total biaya $100 juta (sekitar Rp1,52 triliun). Selain itu, pengoperasian drone selama 12 jam menambah biaya sebesar $1,08 juta (sekitar Rp16,4 miliar).
Keputusan untuk mengeluarkan anggaran sebesar itu dianggap penting oleh pemerintah Israel demi menghindari kerugian yang jauh lebih besar. Jika serangan roket dan drone tersebut tidak dihadang, kerusakan pada infrastruktur strategis dan kawasan sipil bisa mengakibatkan kerugian finansial yang jauh lebih besar, belum lagi biaya tambahan untuk pengoperasian sistem pertahanan udara Israel yang mahal, seperti Iron Dome, David’s Sling, dan sistem Arrow.
Dengan anggaran sebesar Rp1,82 triliun ini, Israel berhasil melindungi diri dari serangan yang bisa menyebabkan kerusakan besar, tetapi juga menunjukkan tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk mempertahankan keamanan negara.