Kabasurau.co.id. Masyarakat yang terdampak gempa M4,9 di Kabupaten Bandung dan Garut diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi ancaman serupa di masa depan.
Kepala BNPB, Suharyanto, menyampaikan pesan tersebut dalam rapat koordinasi di kedua wilayah terdampak pada Jumat (20/9/2024).
Suharyanto mencatat bahwa wilayah Jawa Barat pernah diguncang gempa, namun kali ini terjadi di Pasirwangi, Kabupaten Garut, dan Kertasari, Kabupaten Bandung. Ia menegaskan pentingnya sosialisasi bahaya gempa yang perlu dilakukan pemerintah daerah secara luas, termasuk potensi bahaya dari sesar Lembang.
Sejak 2020, masyarakat Jawa Barat telah mengalami beberapa gempa, seperti di Pangandaran (2020), Sukabumi (2021), Cianjur (2022), dan Sumedang (2024), hingga bencana terbaru di Bandung dan Garut.
“Edukasi kepada masyarakat sangat diperlukan untuk menyikapi potensi adanya sesar aktif, baik yang sudah maupun yang belum teridentifikasi, seperti yang terjadi di Cianjur serta Bandung dan Garut pada Rabu (18/9) lalu,” ujar Suharyanto.
Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat sebelum terjadinya bencana, mencontohkan kesiapan masyarakat Pangandaran melalui simulasi evakuasi mandiri menghadapi potensi megathrust.
Upaya pengurangan risiko bencana, seperti mitigasi dan pencegahan, harus dilakukan oleh warga bersama pemerintah. Suharyanto juga mengingatkan bahwa saat ini belum ada ilmu pengetahuan yang dapat memprediksi bahaya gempa di suatu wilayah.
Hal serupa juga disampaikan Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin, yang menekankan pentingnya edukasi kebencanaan bagi masyarakat. Ia meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk melaksanakan edukasi ini agar masyarakat tetap waspada dan tidak panik.
“Hingga sebelas malam tadi kami masih merasakan gempa susulan,” jelas Barnas, menekankan bahwa warganya perlu waspada terhadap potensi bahaya susulan dan mulai terbiasa dengan gempa.
Sosialisasi harus mencakup potensi bahaya gempa, serta tingkat risiko, kapasitas, dan kerentanan masing-masing keluarga. BNPB meminta masyarakat di wilayah rawan gempa untuk selalu siap siaga. Berbagai upaya dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak gempa.
Salah satu langkah yang dapat diambil oleh keluarga adalah membuat rencana kesiapsiagaan, termasuk daftar yang harus disiapkan dan langkah-langkah yang dapat diambil saat gempa terjadi.