Erupsi Lewotobi

Kabasurau.co.id. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat peningkatan jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga Sabtu (9/11) pukul 20.00 WITA. Sebanyak 11.445 warga terpaksa mengungsi.

Bertambahnya pengungsi ini disebabkan aktivitas erupsi yang semakin intens dalam beberapa hari terakhir, yang juga memaksa perluasan zona rekomendasi sektoral hingga 9 kilometer ke arah barat daya – barat laut sejak Sabtu (9/11).

Para pengungsi tersebar di Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Sikka. Di Flores Timur, pengungsi berada di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Titehena (5.838 jiwa), Kecamatan Wulanggitang (1.263 jiwa), Kecamatan Demon Pagong (302 jiwa), Kecamatan Larantuka (296 jiwa), Kecamatan Ile Mandiri (20 jiwa), Kecamatan Ilebuira (127 jiwa), Kecamatan Lewolema (23 jiwa), dan Pulau Adonara (12 jiwa). Sementara di Kabupaten Sikka, jumlah pengungsi mencapai 3.564 jiwa.

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Lukmansyah, mengkoordinasikan penanganan langsung erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur.

“Kondisi semakin baik, terutama di pos pengungsian besar, kebutuhan makanan sudah bisa dipenuhi secara rutin. Stok makanan cukup untuk satu minggu di setiap pos,” ungkap Lukmansyah usai memimpin rapat harian di Flores Timur, Minggu (10/11).

“Dukungan psikosial sudah diberikan untuk hiburan, dan kegiatan belajar-mengajar direncanakan mulai Senin, sambil kami mempersiapkan sarana dan guru,” tambahnya.

Lukmansyah juga meninjau pengungsi yang melakukan pengungsian mandiri di perkebunan dan akan terus mengunjungi warga yang belum berada di pos pengungsian.

“Kami akan mendatangi pengungsi yang masih berada di kebun untuk memberikan bantuan dan mengimbau agar segera bergabung ke pos pengungsian, sehingga semua kebutuhan bisa terpenuhi dengan baik di sana,” jelasnya.

Ia juga mengimbau warga untuk pindah ke lokasi pengungsian terpusat demi memenuhi kebutuhan dasar mereka.

“Mohon agar menempati pos pengungsian yang sudah disiapkan,” ujarnya.

Pemerintah berencana memindahkan dua pos pengungsian di Desa Hikong dan Desa Kringa yang terdampak hujan abu meskipun jaraknya sudah berada di luar radius aman dari puncak gunung.

“Pos pengungsian di Hikong dan Kringa, meski berjarak 12 hingga 15 kilometer dari gunung, terkena hujan pasir. Kami akan memindahkan mereka ke Flores Timur di Kampung Kanada agar tidak terganggu lagi,” katanya.

“Pemda akan menyediakan bus untuk perpindahan pengungsi, dan barang-barang akan diangkut dengan truk,” lanjut Lukmansyah.

Untuk pelayanan pengungsi, beberapa fasilitas ditingkatkan, seperti listrik dan kesehatan.

“Kami berkoordinasi dengan PLN untuk menambah daya dan menyediakan genset agar kelistrikan di pengungsian terjaga. Dinas Kesehatan juga diminta menambah obat-obatan anak-anak berbentuk sirup,” tutupnya.

Mari ikuti saluran WhatsApp Kabasurau.co.id. (Klik di sini) Kini Kabasurau.co.id tersedia di Google Berita, Yuk follow. (Klik di sini).