Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Tesla Hadapi Voting Penentu: Masa Depan Elon Musk dan Rp14.679 Triliun Taruhan Saham


Kabasurau.co.id: Jakarta – Tesla Inc. akan menjalani pemungutan suara penting pada Kamis (6/11/2025) waktu setempat, untuk menentukan apakah perusahaan akan menyetujui paket kompensasi saham raksasa bagi CEO Elon Musk senilai hingga US$878 miliar, atau sekitar Rp14.679,10 triliun. Keputusan ini disebut sebagai salah satu pertaruhan terbesar dalam sejarah industri teknologi dan pasar modal global.

Dewan direksi Tesla meminta para pemegang saham untuk menyetujui kompensasi tersebut, dengan alasan hanya Elon Musk yang dianggap mampu membawa Tesla berkembang di sektor kecerdasan buatan, robotika humanoid, hingga layanan robotaxi. Jika seluruh target terpenuhi dalam 10 tahun, nilai Tesla diproyeksikan melonjak menjadi US$8,5 triliun, dan Musk akan menguasai sekitar seperempat kepemilikan saham perusahaan.

Sejumlah investor menyatakan dukungan. CEO Laffer Tengler Investments, Nancy Tengler, mengatakan bahwa kenaikan nilai saham Tesla juga akan menguntungkan investor. “Kalau saham Tesla melonjak enam kali lipat, saya juga ikut untung,” ujarnya. Ia menilai kompensasi Musk bukan persoalan selama visi perusahaan benar-benar tercapai. “Buat apa mempermasalahkan berapa banyak uang yang dia dapat kalau visinya terwujud?” tambahnya.

Meski demikian, beberapa pemegang saham besar menyampaikan penolakan. California Public Employees' Retirement System dan sovereign wealth fund Norwegia menilai kompensasi tersebut terlalu berisiko, karena membuat Tesla terlalu bergantung pada satu sosok. Mereka menilai dewan direksi Tesla memberi ruang kekuasaan yang terlalu besar kepada Musk dan berpotensi menciptakan konflik kepentingan.

Elon Musk sebelumnya memberi sinyal bahwa ia dapat mengalihkan fokus ke perusahaan lain seperti SpaceX, xAI, atau Neuralink bila kompensasi ini tidak disetujui. Ketua Dewan Tesla, Robyn Denholm, mengingatkan pemegang saham bahwa kepergian Musk dapat menurunkan nilai perusahaan secara signifikan. “Tanpa Elon, Tesla bisa kehilangan nilai besar,” tulisnya dalam surat kepada investor pada Oktober lalu.

Namun sebagian pakar menilai ancaman tersebut tidak dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan. Akademisi dari Yale School of Management, Gautam Mukunda, menyebut langkah ini tidak ideal dari sisi tata kelola perusahaan. “Ini seperti dia mengancam dirinya sendiri, ‘Beri saya US$1 triliun’,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa tugas dewan bukan sekadar menyetujui semua permintaan CEO.

Sebaliknya, analis dari Harvard Business School, Krishna Palepu, menilai kompensasi tersebut masih dalam batas kewajaran, karena Musk hanya akan menerimanya jika Tesla berhasil mencapai target besar. “Angkanya besar karena targetnya besar,” ujarnya. Ia menambahkan Musk juga diwajibkan menahan saham selama lima tahun bila target tercapai.

Saat ini kapitalisasi pasar Tesla berada pada kisaran US$1,5 triliun, namun masih bergantung pada proyeksi jangka panjang perusahaan, di tengah melambatnya pasar mobil listrik global. Ancaman Musk hengkang dinilai memberi tekanan psikologis kepada investor dan dewan karena Tesla belum memiliki figur pengganti yang jelas.

“Pertanyaannya adalah siapa yang siap menggantikan CEO ini jika ia pergi atau sesuatu terjadi,” kata Charles Whitehead dari Cornell University.

Proses voting juga dibayangi persoalan hukum. Sebelumnya, paket kompensasi Musk tahun 2018 senilai US$56 miliar dibatalkan oleh pengadilan Delaware karena dinilai terlalu besar dan tidak transparan. Setelah itu Tesla memindahkan yurisdiksi hukumnya ke Texas, yang memiliki aturan gugatan pemegang saham lebih ketat.

Hasil pemungutan suara pada Kamis ini akan menentukan arah Tesla ke depan — apakah tetap dipimpin Elon Musk dengan kompensasi terbesar dalam sejarah korporasi, atau menghadapi risiko kepergian tokoh yang selama ini membangun citra dan nilai perusahaan.

Keputusan investor akan menjadi penentu apakah Tesla tetap melaju sebagai perusahaan inovatif, atau memasuki babak baru dengan ketidakpastian kepemimpinan.

Reporter: Ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved