Kabasurau.co.id: Padang — Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah, meresmikan penggunaan gedung baru Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Barat di kawasan Masjid Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi, Kota Padang, Senin (29/12/2025). Peresmian tersebut menjadi penanda penguatan peran MUI sebagai pusat pelayanan umat, pusat kajian keislaman, serta ruang konsolidasi moral masyarakat di Sumatera Barat. Kegiatan berlangsung khidmat dan dihadiri berbagai unsur pemerintah, ulama, serta tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya pada acara peresmian, Bapak Mahyeldi Ansharullah menegaskan bahwa kehadiran gedung baru MUI tidak sekadar menghadirkan bangunan fisik. Menurutnya, gedung tersebut merupakan simbol kebangkitan peran ulama dalam membimbing umat di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. “Gedung ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, tapi merupakan rumah musyawarah umat, pusat penguatan nilai keislaman, dan tempat lahirnya pandangan keagamaan yang menyejukkan serta mempersatukan,” ujar Bapak Mahyeldi dalam suasana peresmian gedung tersebut.
Bapak Mahyeldi juga menyampaikan bahwa pembangunan Gedung MUI Sumbar merupakan buah dari sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat. Sinergi tersebut dinilai menjadi fondasi penting dalam menjaga kehidupan sosial yang harmonis, religius, dan berkeadaban di Sumatera Barat. Ia berharap keberadaan gedung ini mampu memperkuat fungsi MUI sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembinaan umat dan pembangunan daerah.
Sementara itu, Wakil Ketua MUI Pusat, Bapak Buya Anwar Abas, dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan umat Islam. Ia menegaskan bahwa kekuatan umat akan terwujud apabila para ulama dan organisasi kemasyarakatan Islam mampu bersatu dan bekerja sama. “Umat Islam akan menjadi kuat jika para ulama dan organisasi-organisasi Islam bersatu, saling menghormati, dan bekerja sama untuk kepentingan bersama,” ujar Bapak Buya Anwar Abas di hadapan para undangan.
Ketua MUI Sumbar, Bapak Buya Gusrizal Gazahar, menyampaikan bahwa gedung MUI Sumbar dirancang dengan filosofi adat Minangkabau Tigo Tungku Sajarangan. Menurutnya, filosofi tersebut melambangkan sinergi antara ulama, ninik mamak, dan cadiak pandai dalam membangun umat dan daerah. “Ini bukan sekadar kantor, tetapi pusat gerakan dakwah dan pengabdian untuk umat Sumatera Barat,” ungkap Bapak Buya Gusrizal dalam kegiatan tersebut.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Bapak Arry Yuswandi, melaporkan proses pembangunan Gedung MUI Sumbar yang didasari oleh meningkatnya tugas dan fungsi MUI. Ia menjelaskan bahwa gedung ini dirancang sebagai kantor sekretariat MUI dengan berbagai fasilitas pendukung. “Ini merupakan komitmen Pemerintah Provinsi Sumbar untuk mendukung peran MUI sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembinaan umat,” jelas Bapak Arry Yuswandi saat menyampaikan laporan pembangunan.
Menurut Bapak Arry, gedung tersebut memiliki total luas sekitar 1.800 meter persegi dan terdiri dari enam lantai. Fasilitas yang tersedia meliputi ruang rapat dan komisi, ruang pelatihan, ruang layanan umat dan konsultasi, serta ruang arsip dan fasilitas pendukung lainnya. Pemerintah Provinsi Sumbar berharap kehadiran gedung ini dapat meningkatkan efektivitas pelayanan MUI, memperkuat koordinasi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat, serta menjadi pusat kajian dan edukasi keagamaan.
Acara peresmian turut dihadiri Gubernur Sumbar periode 2005–2009 Bapak Gamawan Fauzi, Ketua DPRD Sumbar atau yang mewakili, Forkopimda Sumbar, pengurus MUI kabupaten dan kota se-Sumbar, pimpinan OPD dan instansi vertikal, pimpinan BUMN dan BUMD, pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat. Pemerintah Provinsi Sumbar berharap gedung baru ini menjadi sumber semangat kebersamaan dalam membangun Sumatera Barat yang religius dan berkeadaban. Dengan diresmikannya gedung tersebut, MUI Sumbar diharapkan semakin optimal menjalankan perannya dalam melayani umat dan menjaga harmoni kehidupan beragama di daerah.
Sumber: Humas Sumbar



