Kajian Syarh Shohih Muslim
Kitab : Wasiat
Bab : Wasiat dengan Sepertiga(Bagian Ketiga)


عَنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ وَلَدِ سَعْدٍ كُلُّهُمْ يُحَدِّثُهُ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ عَلَى سَعْدٍ يَعُودُهُ بِمَكَّةَ فَبَكَى قَالَ مَا يُبْكِيكَ فَقَالَ قَدْ خَشِيتُ أَنْ أَمُوتَ بِالْأَرْضِ الَّتِي هَاجَرْتُ مِنْهَا كَمَا مَاتَ سَعْدُ بْنُ خَوْلَةَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا ثَلَاثَ مِرَارٍ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ لِي مَالًا كَثِيرًا وَإِنَّمَا يَرِثُنِي ابْنَتِي أَفَأُوصِي بِمَالِي كُلِّهِ قَالَ لَا قَالَ فَبِالثُّلُثَيْنِ قَالَ لَا قَالَ فَالنِّصْفُ قَالَ لَا قَالَ فَالثُّلُثُ قَالَ الثُّلُثُ وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ إِنَّ صَدَقَتَكَ مِنْ مَالِكَ صَدَقَةٌ وَإِنَّ نَفَقَتَكَ عَلَى عِيَالِكَ صَدَقَةٌ وَإِنَّ مَا تَأْكُلُ امْرَأَتُكَ مِنْ مَالِكَ صَدَقَةٌ وَإِنَّكَ أَنْ تَدَعَ أَهْلَكَ بِخَيْرٍ أَوْ قَالَ بِعَيْشٍ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَدَعَهُمْ يَتَكَفَّفُونَ النَّاسَ وَقَالَ بِيَدِهِ.

Dari ketiga anak Sa’d semuanya telah menceritakan kepadanya dari Ayahnya, bahwa Nabi ﷺ datang menjenguknya di Makkah, kemudian dia pun menangis hingga menjadikan Nabi bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Sa’d menjawab, “Saya khawatir akan meninggal dunia di tempat kelahiran yang pernah kutinggalkan, sebagaimana meninggalnya Sa’d bin Khaulah.” Maka Nabi ﷺ berdoa: ‘Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’d.’ – tiga kali-. Sa’d lalu berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya memiliki harta yang banyak, dan hanya puteriku satu-satunya yang menjadi ahli warisku, bagaimana jika saya mewasiatkan seluruh hartaku?”

beliau menjawab, “Jangan.” Sa’d bertanya lagi, “Bagaimana jika dua pertiganya?” beliau menjawab, “Jangan.” Sa’d bertanya lagi, “Bagaimana jika setengahnya?” beliau menjawab, “Jangan.” Sa’d berkata lagi, “Bagaimana jika sepertiganya?” beliau menjawab, “Sepertiga, sepertiga sudah banyak. Sesungguhnya harta yang kamu sedekahkan pasti akan mendapatkan pahala, sekalipun yang kamu belanjakan untuk keluargamu dan yang dimakan istrimu. Jika kamu tinggalkan keluargamu dalam keadaan baik -atau sabdanya- kaya, itu lebih baik daripada kamu tinggalkan mereka meminta-minta kepada orang banyak dan menadahkan tangannya.”

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَوْ أَنَّ النَّاسَ غَضُّوا مِنْ الثُّلُثِ إِلَى الرُّبُعِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الثُّلُثُ وَالثُّلُثُ كَثِيرٌ وَفِي حَدِيثِ وَكِيعٍ كَبِيرٌ أَوْ كَثِيرٌ.

Dari Ibnu Abbas dia berkata, “Alangkah baiknya jika orang-orang mengurangi sepertiga dari harta yang diwasiatkan menjadi seperempat, karena Rasulullah ﷺ bersabda, “Sepertiga itu sudah cukup banyak.” Dan dalam hadits Waki’ disebutkan, “Cukup besar.” Atau, “Cukup banyak.”

Faidah Hadist :

1). Boleh nya memberikan wasiat kurang dari sepertiga pendapat jumhur Ulama.

2). Dianjurkan bagi orang yang memilki harta yang sedikit untuk meninggalkan wasiat.

3). Dianjurkan nya berdo’a kepada Allah ﷻ untuk meminta kesembuhan dari sakit yang diderita.

4). Dan dilarang berdoa meminta kesembuhan kepada selain Allah ﷻ karena ini merupakan kesyirikan kepada Allah ﷻ.

5). Memberi nafkah kepada keluarga merupakan diantara bentuk sedekah.

6). Meninggalkan keluarga dalam kondisi yang kaya lebih baik dari meninggalkan nya dalam kondisi miskin.

Baca Juga : 

Wasiat Dengan Sepertiga (Bagian Pertama)

Wasiat Dengan Sepertiga (Bagian Kedua)

===========================


Sumber: “Al-Minhaj Syarhu Shohih Muslim ibni Al-Hajjaj” (المنهاج شرح صحيح مسلم بن الحجاح) Karya Imam Nawawi رحمه الله تعالى.

Penulis: Ustadz Rahmat Ridho, S. Ag | Editor: Resma