Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Belajar bersyukur dari hal sederhana

Oleh: Muhammad Syarif Hidayatullah

Sering kali, kita menjalani hidup ini seperti perlombaan yang tak ada habisnya. Kita terus berlari mengejar tujuan-tujuan besar yang diimpikan. Karena mata kita terpaku pada garis akhir yang masih jauh, kita sering lupa untuk menikmati dan menghargai setiap proses dari perjalanan hidup ini.

Apakah kebahagiaan hanya ada setelah semua impian tercapai, ataukah ia sudah tersedia di setiap langkah sederhana yang kita jalani?

Kita sering terperangkap dalam mentalitas bersyarat "Saya akan puas jika semua target sudah tercapai atau saya akan bahagia  jika sudah begini dan begitu. Tanpa kita sadari, kita telah menunda kebahagiaan, menggantungkannya pada syarat-syarat yang kadang tak pasti. Akibatnya, kita menjadi pribadi yang mudah mengeluh, kurang bersyukur, dan selalu merasa tidak cukup, padahal nikmat Allah Subhanahu Wa Ta`ala ada di mana-mana, bahkan dalam hal-hal yang paling sederhana.

Inilah saatnya kita mengubah sudut pandang, bersyukur itu bukanlah sekadar mengucapkan "alhamdulillah" setelah menerima sesuatu yang besar. Bersyukur itu adalah filosofi hidup, cara pandang yang membuat kita melihat bahwa selalu ada kebaikan di setiap kejadian besar maupun kecil, menyenangkan atau menyulitkan. Hakikatnya adalah mengakui bahwa setiap detik hidup kita adalah anugerah. Allah Subhanahu Wa Ta`ala berfirman dalam Al-Qur’an:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ۝٧

Artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)

Ayat ini adalah janji yang kuat. Bersyukur bukan hanya mendatangkan ketenangan batin, tetapi juga secara langsung membuka pintu-pintu keberkahan dan penambahan nikmat dari Allah.

Meneladani Rasulullah Shallallahu `Alaihi Wasallam dalam Mensyukuri Setiap Anugerah. Rasulullah Shallallahu `Alaihi Wasallam adalah teladan terbaik dalam hal bersyukur. Beliau senantiasa bersyukur, bahkan dalam kondisi paling sederhana sekalipun. Dari makanan yang sedikit, kesehatan, hingga kesulitan yang menimpa. Salah satu hadis mengajarkan pentingnya bersyukur atas nikmat paling dasar:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ مُعَافى فِي جَسَدِهِ، آمِنًا فِي سِرْبِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Artinya: "Barangsiapa di antara kalian yang bangun pagi dalam keadaan aman di tengah kaumnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan dunia telah dikumpulkan untuknya." (HR. Tirmidzi)

Hadis ini adalah pengingat yang sangat relate untuk kita. Berapa banyak dari kita yang memiliki ketiga hal ini setiap hari, namun masih merasa kurang? Keamanan, kesehatan, dan rezeki hari itu tiga nikmat fundamental yang jika kita sadari, nilainya setara dengan seluruh isi dunia. Betapa seringnya kita melupakan hal ini.

Bersyukur mengubah kekurangan menjadi kecukupan, mengubah keluhan menjadi kekuatan, dan mengubah kecemasan menjadi kedamaian. Ia adalah filter yang membersihkan pandangan kita dari debu dunia, sehingga kita bisa melihat keindahan sejati di sekitar kita.

Maka, mari kita berhenti menunda kebahagiaan. Bukalah mata hati, dan lihatlah betapa banyak nikmat yang telah terhampar di hadapan kita setiap hari. Dengan bersyukur, kita bukan hanya menarik lebih banyak kebaikan, tetapi juga menemukan bahwa kebahagiaan sejati tidak pernah pergi, ia hanya menunggu untuk diakui. Mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk memetik kebahagiaan dari hal-hal sederhana.

 

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved