Kabasurau.co.id: Berlin — Pemerintah Jerman berencana menyelenggarakan konferensi internasional bersama Mesir untuk membahas rekonstruksi Jalur Gaza. Langkah ini dilakukan seiring dengan berakhirnya konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas. Hal tersebut disampaikan oleh Kanselir Jerman, Bapak Friedrich Merz. Jumat (10/10/2025).
Konferensi tersebut, sebagaimana dilansir Arab News, akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan paling mendesak bagi warga Gaza. Fokus utama pertemuan itu meliputi pembangunan kembali pasokan air, energi, serta layanan medis yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat setelah serangan berkepanjangan. Pemerintah Jerman menegaskan komitmennya untuk turut serta dalam upaya kemanusiaan ini secara konkret dan terukur.
Dalam pernyataannya, Bapak Merz menekankan pentingnya percepatan bantuan bagi warga Gaza. Ia menyebut Jerman telah menyiapkan 850 unit akomodasi sementara untuk pengungsi. “Bantuan kemanusiaan harus segera sampai ke rakyat Gaza,” ujarnya dengan tegas. Dari total unit tersebut, sebanyak 50 unit berada di Ramallah dan dapat segera dikirim untuk memberikan tempat tinggal bagi warga yang kehilangan rumah. Jumat (10/10/2025).
Juru bicara Kementerian Pembangunan Jerman menambahkan, sekitar 90 hingga 92 persen bangunan di Jalur Gaza telah rusak atau hancur akibat perang yang berlangsung selama berbulan-bulan. Kondisi tersebut menjadikan upaya rekonstruksi sebagai prioritas mendesak. Pemerintah Jerman juga menyampaikan kesiapannya untuk menyalurkan dana tambahan guna mempercepat pemulihan infrastruktur dasar di wilayah tersebut.
Pada hari yang sama, kantor Perdana Menteri Israel, Bapak Benjamin Netanyahu, mengumumkan bahwa Israel telah menyetujui kerangka kesepakatan pembebasan sandera dengan Hamas. Menanggapi hal tersebut, Bapak Merz menyambut baik keputusan tersebut dan menekankan agar proses pembebasan sandera segera dilaksanakan. “Kesepakatan itu harus dilaksanakan dengan cepat. Para sandera, termasuk warga negara Jerman, harus segera kembali ke keluarga mereka,” tuturnya dalam konferensi pers. Jumat (10/10/2025).
Sebagai bentuk komitmen kemanusiaan, Jerman juga menambah bantuan sebesar €29 juta atau setara dengan Rp559,6 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung perawatan medis dan psikologis bagi para sandera yang dibebaskan serta warga sipil yang terdampak konflik. Bantuan ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan sosial dan emosional masyarakat Gaza yang mengalami trauma akibat perang.
Sementara itu, laporan dari badan pertahanan sipil Gaza menyebutkan bahwa pasukan Israel mulai menarik diri dari beberapa area, termasuk Kota Gaza dan Khan Younis. Penarikan tersebut juga mencakup kendaraan militer dari sejumlah wilayah di bagian selatan. Warga Palestina menyambut perkembangan ini dengan perasaan lega, meskipun kekhawatiran terhadap masa depan dan dampak kehancuran masih membayangi kehidupan mereka.
Dengan langkah diplomatik yang diambil Jerman dan Mesir, diharapkan rekonstruksi Gaza dapat segera dimulai dan menjadi tonggak awal bagi terciptanya stabilitas di kawasan tersebut. Komitmen dunia internasional terhadap kemanusiaan kini kembali diuji, dan harapan untuk perdamaian yang berkelanjutan semakin bergema di tengah reruntuhan Gaza.
Sumber: CNN Indonesia | Redaksi: Kabasurau.co.id