Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Langgar Gencatan Senjata, Israel Kembali Melakukan Serangan Udara ke Gaza

Kabasurau.co.id : Gaza, 29 Oktober 2025 - Serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza pada Selasa (28/10/2025), menyusul tuduhan Tel Aviv bahwa kelompok militan Hamas telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang rapuh. Peristiwa ini menjadi ujian terbaru bagi perjanjian damai yang ditengahi oleh Presiden AS Donald Trump pada awal bulan ini.

Otoritas kesehatan setempat melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas akibat serangan tersebut. Empat korban jiwa berada di lingkungan Sabra, Kota Gaza, sementara lima lainnya tewas di dalam sebuah mobil yang menjadi sasaran di Khan Younis.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga secara resmi memerintahkan untuk melakukan "serangan balasan yang dasyat" segera, meskipun militer Israel belum memberikan komentar resmi mengenai serangan hari Selasa. Kekerasan ini terjadi setelah gencatan senjata berjalan selama tiga minggu, menyusul perang dua tahun yang dipicu oleh serangan mematikan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Dilansir dari laman berita internasional arabnews.com, tentara Israel telah mengonfirmasi bahwa salah satu tentaranya tewas di Gaza pada hari Selasa, saat perjanjian gencatan senjata masih berlaku. Meskipun Israel awalnya tidak memberikan alasan spesifik untuk serangan udara tersebut, seorang pejabat militer Israel kemudian menyatakan bahwa Hamas telah melanggar gencatan senjata dengan menyerang pasukan Israel di wilayah kantong yang berada di bawah kendali Israel. "Ini adalah pelanggaran terang-terangan lainnya terhadap gencatan senjata," ujar pejabat tersebut.

Di sisi lain, Hamas membantah bertanggung jawab atas serangan terhadap pasukan Israel di Rafah dan menegaskan komitmen mereka pada kesepakatan gencatan senjata Gaza. Media Israel sebelumnya melaporkan adanya baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Hamas di Rafah, Gaza selatan.

Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata dari Kedua Pihak

Sebelum serangan pada hari Selasa, Perdana Menteri Netanyahu juga menuduh Hamas melanggar gencatan senjata terkait proses pengembalian jenazah sandera ke Israel. Netanyahu menyebutkan bahwa Hamas telah menyerahkan jenazah yang salah, yang diidentifikasi sebagai milik Ofir Tzarfati, seorang Israel yang tewas dalam serangan 7 Oktober 2023 (2 tahun lalu).

Menanggapi hal ini, Hamas awalnya berjanji akan menyerahkan jenazah sandera yang hilang pada hari Selasa, tetapi sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, kemudian menunda penyerahan yang direncanakan, menuduh Israel melakukan pelanggaran gencatan senjata. Hamas balik menuduh Netanyahu mencari alasan untuk mundur dari kewajiban Israel.

Di bawah ketentuan gencatan senjata yang didukung AS, Hamas melepaskan semua sandera yang masih hidup sebagai imbalan bagi hampir 2.000 narapidana dan tahanan perang Palestina. Selain itu, Israel menarik pasukannya dan menghentikan serangannya di Gaza.

Wakil Presiden AS JD Vance, yang baru-baru ini mengunjungi Israel, menyatakan bahwa meskipun terjadi peningkatan kekerasan, "gencatan senjata tetap bertahan." Ia menambahkan, "Itu tidak berarti bahwa tidak akan ada pertempuran kecil di sana-sini... Kami berharap Israel akan merespons, tetapi saya pikir perdamaian presiden akan bertahan meskipun demikian.” Ungkap Wakil Presiden AS itu, yang langsung dikutip dari arabnews.com.

Pencarian Jenazah Sandera Terus Berlanjut

Selain pertukaran tahanan dan penghentian serangan, Hamas juga setuju untuk menyerahkan sisa-sisa jenazah semua sandera yang tewas yang belum ditemukan. Proses pencarian ini diperkirakan memakan waktu, mengingat kondisi reruntuhan Gaza.

Pencarian jenazah sandera semakin intensif dalam beberapa hari terakhir dengan kedatangan alat berat dari Mesir. Buldoser terlihat bekerja di Khan Younis dan Nuseirat, dikawal oleh pejuang Hamas. Beberapa jenazah diyakini berada di dalam jaringan terowongan Hamas yang membentang di bawah Jalur Gaza.

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa 68.000 orang dipastikan tewas dalam serangan Israel sejak perang dua tahun itu dimulai, dan ribuan lainnya dinyatakan hilang.

Sumber : Arabnews | Weblink : https://www.arabnews.com/node/2620587/middle-east

Kontributor : M Syarif Hidayatullah

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved