Kabasurau.co.id: JAKARTA — Tepat pada 17 Oktober 2025, Presiden Prabowo Subianto genap berusia 74 tahun. Tidak ada pesta besar, tidak ada perayaan mewah. Di tengah padatnya agenda kenegaraan, hari ulang tahun itu justru menjadi momen refleksi bagi seorang pemimpin yang baru setahun menakhodai Indonesia.
Ucapan selamat datang bertubi-tubi. Dari rekan politik, pejabat negara, hingga masyarakat. Presiden Joko Widodo, yang pernah menjadi rivalnya dalam dua kontestasi pilpres, kini mengirimkan doa hangat bagi penggantinya. “Selamat ulang tahun kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto. Semoga selalu diberi kesehatan dan kebijaksanaan dalam memimpin bangsa ini,” ujar Jokowi lewat pernyataan resmi Sekretariat Presiden.
Dari Gedung DPR, Bapak Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra, turut mengucapkan selamat. “Pak Prabowo adalah sosok pejuang yang tak pernah berhenti bekerja untuk negeri ini. Semoga selalu sehat dan panjang umur,” katanya. Ungkapan serupa juga datang dari Menteri Sekretaris Negara, Bapak Prasetyo Hadi, yang berharap agar kepemimpinan Prabowo membawa stabilitas politik dan kemajuan ekonomi nasional.
Di media sosial, tagar #SelamatUlangTahunPrabowo mendadak naik ke jajaran trending topic. Ribuan warganet membanjiri linimasa dengan doa dan harapan. Sebagian menyebut Prabowo sebagai “presiden pekerja keras,” sebagian lain menyoroti gaya kepemimpinannya yang tegas namun sederhana.
Prabowo sendiri lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo, ekonom dan teknokrat kenamaan, dan Dora Marie Sigar, perempuan berdarah Minahasa. Sejak muda, ia dikenal berdisiplin tinggi. Karier militernya menanjak cepat di satuan elit Kopassus, hingga akhirnya menapak ke dunia politik setelah pensiun. Pada 2024, perjalanan panjangnya mencapai puncak: ia resmi dilantik sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia.
Kini, setahun sejak pelantikannya, publik mulai menakar arah pemerintahannya. Beberapa kebijakan utama mulai tampak: penguatan sektor pertahanan, swasembada pangan, dan dorongan terhadap industri nasional. Meski begitu, kritik tetap ada—terutama soal tata kelola birokrasi dan lambatnya implementasi program prioritas.
Namun di tengah semua sorotan itu, ulang tahun ke-74 ini memberi ruang tenang bagi Prabowo. Tak banyak pernyataan publik yang keluar darinya hari itu. Ia hanya menyampaikan sepatah kata di akun resminya: “Terima kasih atas doa dan perhatian semuanya. Mari terus bekerja untuk Indonesia yang lebih kuat.”
Perayaan sederhana di Istana Bogor menjadi satu-satunya agenda nonformal hari itu. Tanpa gegap gempita, hanya doa bersama, potongan tumpeng, dan kehadiran keluarga serta beberapa staf terdekat.
Bagi Prabowo, usia 74 bukan sekadar angka. Ia tahu perjalanan bangsa ini masih panjang, dan tantangan di depan tidak ringan. Namun, seperti yang sering ia katakan, “Selama napas masih ada, saya akan terus berjuang untuk Indonesia.”
Dan di hari ulang tahun itu, kalimat itu kembali terasa bukan sekadar janji politik—melainkan sumpah seorang prajurit yang kini memimpin republik.