Kepala Pelaksana BPBD Padang Pariaman, Bapak Emri Nurman, menyampaikan bahwa salah satu kerusakan terparah terjadi pada jalan utama di depan RSUD menuju Polres Padang Pariaman. Jalan tersebut amblas dan putus total sehingga arus kendaraan dua arah tidak dapat melintas. “Kerusakan jalan sangat parah dan mengakibatkan akses harus ditutup total sejak Selasa malam,” ujar Bapak Emri Nurman usai meninjau lokasi kejadian.
Selain itu, bencana hidrometeorologi juga mengakibatkan amblasnya jalan rabat beton di Korong Pasa Limau. Kondisi serupa terjadi di beberapa nagari, seperti Korong Asam Pulau di Nagari Anduriang, Korong Alahan Panjang di Nagari Sikucua Barat, dan Korong Kabun Cimpago di Nagari Lurah Ampalu, yang seluruhnya tertimbun material longsor. Sejumlah ruas jalan tani dan penahan bibir jalan turut tergerus, termasuk ruas jalan Campago menuju Kampuang Dalam yang mengalami kerusakan sepanjang empat meter.
Kerusakan juga meluas hingga ke fasilitas publik. Bangunan Sekolah SDN 10 Batang Gasan dilaporkan mengalami kerusakan akibat tanah longsor. Talud Banda di Korong Toboh, Nagari Campago Selatan, juga amblas dan mengancam pemukiman di sekitarnya. Pemerintah nagari dan petugas BPBD terus melakukan asesmen untuk memastikan tingkat kerusakan secara menyeluruh.
Di sisi lain, banjir parah menyebabkan kerusakan sejumlah jembatan penghubung antar-korong. Jembatan Kampuang Guci – Kampuang Tanjuang di Nagari Kasang serta jembatan Pilubang menuju Batang Sariak di Nagari Katapiang dilaporkan rusak berat. Sebagian struktur Jembatan Kamba di kawasan flyover menuju Kasang juga amblas dan tidak dapat dilewati. “Akses masyarakat benar-benar terganggu karena sejumlah jembatan rusak dan tidak aman dilalui,” jelas Bapak Emri Nurman.
Bencana banjir juga merusak irigasi dan bendungan di beberapa lokasi. Bendungan Lubuak Sekoci di Nagari Sicincin mengalami kerusakan signifikan, sementara saluran irigasi di Kampuang Koto Saranggagak dan Lubang Biduak putus serta tidak dapat berfungsi. Kondisi ini berdampak langsung pada lahan pertanian di wilayah tersebut yang bergantung pada aliran air dari irigasi.
Di beberapa lokasi, tepian sungai mengalami penggerusan parah. Di Korong Kampung Tangah, Nagari Anduriang, tepian Sungai Batang Anai tergerus hingga sepanjang 250 meter dan lebar 15 meter, menghanyutkan sawah dan kebun serta mengancam sepuluh rumah warga. Hal serupa terjadi di Korong Balah Air, Nagari Anduriang, di mana penggerusan sepanjang 200 meter mengancam permukiman. Di Korong Talao Mundam, Nagari Katapiang, dua rumah warga sudah masuk ke badan sungai akibat tergerus arus banjir.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah bergerak cepat melakukan koordinasi lintas sektor dalam menangani dampak bencana. BPBD bersama OPD terkait, termasuk Dinas PUPR dan Dinas Sosial, melakukan langkah darurat untuk membuka akses dan menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Hingga kini, pendataan dan upaya pemulihan infrastruktur masih terus dilakukan secara bertahap.
Dengan kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi berlanjut, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati dan melaporkan segera setiap potensi bencana di wilayah masing-masing. Pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk mempercepat pemulihan agar seluruh infrastruktur vital kembali berfungsi dan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman.






