Hujan yang turun sejak pagi hari membuat sejumlah titik di Kota Padang mengalami peningkatan debit air secara signifikan. Di kawasan Air Tawar, luapan air mulai memasuki permukiman warga dan mengganggu aktivitas harian. Kondisi ini diperparah oleh aliran air dari daerah perbukitan yang juga memicu potensi longsor di beberapa titik.
Berdasarkan pantauan sementara di lapangan, sejumlah warga terlihat mengamankan barang-barang penting dan bersiap menuju lokasi yang lebih aman. Relawan bersama aparat kelurahan turun membantu proses evakuasi awal. Keberadaan banjir bandang di beberapa jalur utama menyebabkan mobilitas warga menjadi terkendala.
Sementara itu, aparat kelurahan mengimbau agar warga tidak panik namun tetap menjaga kewaspadaan. Ibuk Marni, salah seorang perangkat kelurahan Air Tawar, menyebutkan bahwa koordinasi dengan pihak terkait terus berlangsung. “Kami mengajak warga mengikuti arahan petugas dan tidak menunggu hingga air semakin tinggi. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tuturnya saat ditemui di posko sementara.
Selain evakuasi, pihak pemerintah daerah mulai membuka akses bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan awal warga terdampak. Bantuan berupa makanan siap saji, air bersih, dan perlengkapan dasar tengah didistribusikan secara bertahap. Aparat memastikan penyaluran bantuan akan terus ditingkatkan sesuai perkembangan kondisi di lapangan.
Hingga berita ini diturunkan, proses pendataan warga terdampak masih berlangsung di beberapa titik yang aksesnya terbatas. Petugas juga terus memantau daerah rawan longsor untuk menghindari terjadinya kejadian susulan. Informasi resmi mengenai perkembangan cuaca dan status wilayah terdampak akan disampaikan secara berkala oleh pemerintah daerah.
Pemerintah mengimbau seluruh warga Kota Padang, khususnya di kawasan Air Tawar, untuk tetap waspada, memprioritaskan keselamatan, dan mengikuti instruksi petugas demi mengurangi risiko di tengah kondisi cuaca yang masih belum stabil.