Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Dua Jenazah Ditemukan, Jumlah Mahasiswa UIN Tewas di Sungai Kendal Bertambah Jadi 5 Orang, Satu Korban Masih Dalam Pencarian

 

Kabasurau.co.id: Kendal - Dua dari tiga mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang hilang terseret arus Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kabupaten Kendal, ditemukan tewas pada Rabu (5/11/2025) pagi. Dengan temuan ini, jumlah korban meninggal dalam insiden hanyutnya mahasiswa KKN tersebut bertambah menjadi lima orang.

Kepala Seksi Pencarian Orang Basarnas Semarang, Bapak Moel Wahyono, menyampaikan bahwa dua jenazah ditemukan dalam operasi pencarian yang dimulai sejak pagi hari. “Pagi hari ini tim SAR berhasil menemukan dua korban. Yang pertama atas nama Bima Pranawira, ditemukan pukul 08:12 WIB. Korban kedua atas nama M Jibril ditemukan sekitar 3,5 kilometer dari lokasi kejadian awal,” ujarnya saat memberikan keterangan di lokasi pencarian, Rabu (5/11).

Bapak Moel menjelaskan bahwa satu mahasiswa lain bernama Nabila Yulian masih dalam pencarian. Ia menyebut medan pencarian yang sulit menjadi salah satu kendala bagi tim SAR gabungan. “Luasnya area sungai dan kondisi bebatuan menyulitkan penggunaan perahu karet, sehingga pencarian dilakukan dengan penyisiran darat dari pinggir sungai,” katanya.

Lebih lanjut, Bapak Moel menyebut sebanyak 120 personel diterjunkan dalam operasi pencarian yang melibatkan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan. “Sesuai laporan, dari enam orang yang hanyut di Sungai Jolinggo, sudah ditemukan lima orang. Masih satu korban atas nama Nabila yang hingga saat ini masih dalam upaya pencarian,” tuturnya.

Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN Walisongo Semarang, Bapak Moh Masrur, mengonfirmasi bahwa insiden tersebut menimpa 15 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Getas. Mereka adalah mahasiswa semester tujuh yang berasal dari berbagai fakultas. “Sebelum insiden, mereka mengikuti kegiatan sosialisasi di SDN 1 Getas hingga waktu Zuhur, kemudian kembali ke posko untuk salat berjamaah,” ujarnya dalam wawancara telepon, Selasa (4/11) malam.

Setelah salat, para mahasiswa secara spontan memutuskan untuk melakukan aktivitas tubing atau menyusuri sungai menggunakan ban. Padahal, menurut Bapak Masrur, pihak kampus sudah mengingatkan agar para mahasiswa tidak mendekati sungai. “Dosen pembimbing lapangan sudah mewanti-wanti agar tidak ke sungai. Tapi mereka tetap melakukannya setelah kegiatan,” katanya.

Menurut keterangan mahasiswa yang selamat, debit air sungai mendadak meningkat ketika kegiatan tubing berlangsung. Sembilan mahasiswa berhasil menepi, namun enam lainnya terseret arus. “Mereka berusaha menolong yang di tengah, tapi tidak bisa. Lalu keenamnya hanyut,” jelas Bapak Masrur.

Tiga korban pertama ditemukan pada Selasa (4/11) sore dan dibawa ke RSUD Dr Soewondo Kendal. Operasi pencarian sempat dihentikan pada pukul 18.00 WIB sesuai prosedur Basarnas, dan dilanjutkan kembali pada Rabu pagi. “Kami mohon doa restu masyarakat agar satu korban yang belum ditemukan dapat segera ditemukan dan keluarga diberi ketabahan,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kendal, Bapak Ali Sutaryo, membenarkan bahwa arus Sungai Jolinggo dalam kondisi deras saat insiden terjadi. “Saat kejadian, kondisi arus sungai deras karena daerah hulu diguyur hujan lebat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (4/11). BPBD Kendal menerima laporan insiden tersebut pada pukul 13:53 WIB lalu langsung menerjunkan tim ke lokasi.

Pihak berwenang memastikan operasi pencarian akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban ditemukan, sementara keluarga dan pihak kampus diminta tetap tenang menanti proses evakuasi korban terakhir.

Reporter: Ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id

Baca Juga
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved