Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Akses Menuju Sungai Landia Kembali Terbuka Setelah Sepekan Terisolasi Akibat Longsor


Kabasurau.co.id: Agam Akses jalan menuju Nagari Sungai Landia, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, akhirnya kembali dapat dilalui setelah terputus selama delapan hari akibat bencana tanah longsor. Pembukaan jalur ini menjadi kabar melegakan bagi ribuan warga yang sempat terisolasi total karena longsor besar yang menutup ruas jalan dari dua arah. Kondisi tersebut sebelumnya membuat distribusi bantuan dan aktivitas masyarakat terhambat.

Wali Nagari Sungai Landia, Bapak Refli Suhelmi, menyampaikan bahwa jalur dari arah Bukittinggi–Balingka kini sudah dapat dilewati oleh sepeda motor. Ia mengatakan hal itu saat ditemui di kantor nagari, Rabu (3/12/2025), ketika memantau penyaluran bantuan yang terus berdatangan. Ia menegaskan bahwa longsor terbesar terjadi di kawasan Pintu Angin yang membuat akses keluar masuk Sungai Landia benar-benar terputus.

Menurut Bapak Refli Suhelmi, pembukaan akses jalan dapat dipercepat berkat bantuan dua unit alat berat serta kerja bakti warga bersama pemerintah desa. Ia menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut dilakukan sejak hari pertama bencana dengan fokus membersihkan material longsor di titik-titik paling kritis. Ia menyampaikan bahwa upaya ini menjadi penentu agar jalur vital desa dapat kembali difungsikan meski secara terbatas.

Dalam keterangannya, Bapak Refli Suhelmi juga memastikan bahwa tidak terdapat korban jiwa pada peristiwa longsor yang melanda Sungai Landia. Ia menerangkan bahwa tiga unit rumah warga hanyut terbawa longsoran dan banjir bandang pada Rabu (27/11/2025) lalu. Ia menambahkan bahwa kondisi tersebut membuat sejumlah keluarga harus mengungsi dan mendapatkan bantuan darurat dari pemerintah setempat.

Lebih lanjut, Bapak Refli Suhelmi mengungkapkan bahwa terdapat 10 titik longsor di jalan desa dan 15 titik longsor di ruas jalan provinsi yang menghubungkan Sungai Landia dengan wilayah sekitar. Ia menilai kondisi geografis desa yang berada di kawasan perbukitan dan dekat aliran sungai menjadi faktor pemicu tingginya kerawanan bencana. Ia menekankan bahwa penanganan jangka panjang diperlukan untuk mengurangi risiko bencana serupa.

Ia juga menyebutkan bahwa sekitar 1.500 warga dari tiga jorong di Sungai Landia kini telah kembali memiliki akses keluar masuk desa. Ia mengatakan bahwa hal ini sangat penting agar warga dapat menerima bantuan dari luar sekaligus memulai kembali aktivitas harian mereka. Ia menilai bahwa pemulihan akses menjadi langkah awal untuk mempercepat proses rehabilitasi pascabencana.

Dalam penjelasannya, Bapak Refli Suhelmi menambahkan bahwa bencana tersebut merusak 16 saluran irigasi yang menjadi sumber pengairan utama lahan pertanian warga. Ia menjelaskan bahwa mayoritas penduduk desa adalah petani sehingga kebutuhan sembako menjadi sangat mendesak hingga masa panen berikutnya tiba. Ia berharap adanya dukungan berkelanjutan agar pemulihan sektor pertanian dapat dilakukan secara optimal.

Berdasarkan pantauan di lapangan, posko bantuan dipusatkan di kantor nagari dan tampak aktif menyalurkan berbagai kebutuhan pokok yang terkumpul. Bantuan tersebut diangkut menggunakan becak motor untuk menjangkau warga yang tinggal di titik-titik yang masih sulit dilalui. Kondisi di lapangan tampak dinamis dengan aktivitas relawan yang terus bergerak mendistribusikan bantuan.

Puluhan mahasiswa dan relawan terlihat turut membantu proses pembersihan jalan dan rumah warga yang terdampak longsoran. Mereka bekerja bergantian membersihkan material lumpur dan batu yang masih menumpuk di beberapa lokasi. Kehadiran mereka menjadi dukungan moral sekaligus tenaga tambahan bagi masyarakat yang masih dalam tahap pemulihan.

Warga berharap agar aliran listrik dan jaringan telekomunikasi yang masih lumpuh dapat segera dipulihkan. Mereka menyampaikan bahwa ketiadaan listrik dan sinyal menghambat berbagai aktivitas, termasuk koordinasi bantuan dan kebutuhan informasi. Masyarakat berharap pemulihan infrastruktur dapat dilakukan secepatnya agar kehidupan kembali berjalan normal.

Dengan terbukanya akses jalan dan berjalannya proses pemulihan, masyarakat Sungai Landia kini mulai menata kembali kehidupan mereka setelah dihantam bencana. Pemerintah nagari bersama relawan dan warga terus berkoordinasi untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar terpenuhi. Harapan besar mengemuka bahwa pemulihan yang berlangsung ini dapat mengembalikan aktivitas warga secara menyeluruh dalam waktu dekat.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved