Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Gubernur Mahyeldi Batalkan Pesta Pernikahan Putra sebagai Bentuk Empati atas Bencana di Sumbar

 

Kabasurau.co.id: Padang — Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah, memutuskan membatalkan pesta pernikahan putranya sebagai wujud penghormatan kepada para korban banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah Sumbar dalam sepekan terakhir. Keputusan tersebut diambil setelah melihat besarnya dampak bencana yang menimbulkan ratusan korban jiwa dan kerusakan luas di berbagai daerah. Langkah ini sekaligus menjadi solidaritas moral pemerintah terhadap masyarakat terdampak.

Dalam keterangannya yang disampaikan pada Rabu (3/12/2025), Bapak Mahyeldi menyampaikan bahwa acara pernikahan yang sedianya digelar pada 6–7 Desember 2025 resmi dibatalkan. Ia menyebut bahwa situasi duka yang dialami masyarakat tidak memungkinkan dirinya mengadakan pesta keluarga. “Kepada tamu undangan, pesta pernikahan anak kami yang rencananya pada 6–7 Desember, kami batalkan sehubungan dengan bencana alam di Sumbar,” ujarnya dalam suasana penuh keprihatinan.

Bapak Mahyeldi menegaskan bahwa tidak pantas merayakan kebahagiaan saat masyarakat tengah berduka dan mengalami penderitaan. Ia memohon maaf kepada kerabat serta tamu undangan yang sebelumnya telah menerima undangan resmi keluarga. “Kami mohon maaf kepada para kerabat dan tamu yang telah diundang,” katanya saat memberikan penjelasan mengenai pembatalan tersebut.

Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Sumbar sejak sepekan terakhir membawa dampak besar bagi masyarakat. Data dari Polda Sumbar hingga Selasa (2/12/2025) menunjukkan bahwa jumlah korban meninggal mencapai 194 orang. Selain itu, sebanyak 217 orang masih dilaporkan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim gabungan SAR.

Korban jiwa terbanyak diketahui berasal dari Kabupaten Agam dan kawasan Jembatan Kembar Kota Padang Panjang. Kondisi tersebut mendorong pemerintah daerah melakukan berbagai langkah penanganan darurat, termasuk evakuasi, penyediaan logistik, hingga identifikasi korban. Situasi bencana yang masih berlangsung menjadi alasan kuat di balik keputusan pribadi Gubernur untuk menunda agenda keluarga.

Sebagai penutup, Bapak Mahyeldi menegaskan bahwa fokus pemerintah saat ini sepenuhnya tertuju pada penanganan bencana dan pemulihan masyarakat. Ia mengajak seluruh pihak untuk memperkuat solidaritas dan membantu meringankan beban para korban. Menurutnya, kebersamaan dan empati adalah kunci dalam menghadapi masa sulit yang sedang dialami Sumatera Barat.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved