Dalam suasana pemantauan aktif di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi, petugas memastikan telah terjadi aktivitas erupsi. Laporan resmi diterbitkan sesaat setelah kejadian. “Telah terjadi erupsi G. Marapi, pukul 10.34 WIB namun tinggi kolom abu tidak teramati,” ujar Bapak petugas PGA Marapi dalam laporan yang disampaikan pada Selasa siang.
Erupsi tersebut terekam jelas pada seismogram di pos pemantauan. Getaran tercatat dengan amplitudo maksimum 30,3 mm dan durasi berlangsung sekitar 51 detik. Aktivitas ini menunjukkan peningkatan energi erupsi meskipun keluarnya material permukaan tidak terlihat secara visual akibat cuaca berkabut. Petugas menyebut pengamatan visual masih terbatas sepanjang pagi.
Sementara itu, laporan dari warga melalui media sosial menyebutkan abu vulkanik diduga mencapai wilayah Canduang dan Baso di Kabupaten Agam. Sejumlah warga melaporkan terasa butiran halus yang turun di lingkungan mereka, meski intensitasnya belum dapat dipastikan secara resmi. Informasi ini masih dalam tahap verifikasi oleh petugas di lapangan.
Gunung Marapi sendiri saat ini berada pada status Waspada atau Level II. Dalam status ini, rekomendasi resmi meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer dari kawah aktif. Bapak petugas PGA Marapi menegaskan bahwa pembatasan tersebut penting untuk menghindari risiko lontaran material pijar yang tidak terduga.
PGA Marapi juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mengikuti perkembangan terbaru melalui laporan resmi. Kondisi cuaca yang berkabut membuat pemantauan visual menjadi sulit, sehingga informasi dari alat pemantau menjadi acuan utama. Masyarakat yang berada di kawasan rawan diminta mematuhi seluruh instruksi keselamatan.
Sebagai penutup, otoritas kebencanaan menegaskan bahwa aktivitas Gunung Marapi masih dalam pengawasan ketat. Masyarakat diharapkan tetap tenang, tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, dan selalu memperhatikan imbauan resmi agar keselamatan dapat terjaga. Dengan kesiapsiagaan bersama, potensi bahaya dari aktivitas gunung dapat diminimalisasi.






