Dari total korban meninggal tersebut, sebanyak 158 orang telah berhasil diidentifikasi, terdiri dari 78 laki-laki dan 80 perempuan. Sementara 25 korban lainnya masih belum teridentifikasi, yang masing-masing terdiri dari 14 laki-laki dan 9 perempuan. Tim juga menerima dua potongan tubuh korban berupa potongan paha dan tungkai bawah, yang saat ini masih diproses lebih lanjut.
Kasubdiddokpol Polda Sumbar, Ibuk dr. Eka Purnama Sari, menyampaikan bahwa proses identifikasi terus dilakukan sejak pagi hingga malam hari. “Total meninggal dunia sebanyak 183 orang. Teridentifikasi 158 orang dan yang belum teridentifikasi 25 orang,” ujar Ibuk Eka dalam laporan resmi yang diterima pada Senin malam. Ia menegaskan bahwa seluruh prosedur identifikasi dilakukan secara teliti sesuai standar DVI.
Dari Posko DVI Padang yang mencakup Polresta Padang dan RSUD Rasidin, tercatat lima korban meninggal dan seluruhnya telah teridentifikasi. Kemudian di RS Bhayangkara TK. III Padang, terdapat 53 korban meninggal dengan rincian 33 orang telah teridentifikasi, sementara 20 lainnya masih belum teridentifikasi. Dua potongan tubuh juga diterima di posko ini untuk keperluan identifikasi lanjutan.
Pada Posko DVI Agam, jumlah korban meninggal mencapai 102 orang dengan 97 korban telah teridentifikasi. Sebanyak lima korban masih belum teridentifikasi. Sementara Posko DVI Pasaman Barat melaporkan tiga korban meninggal yang seluruhnya telah teridentifikasi oleh tim. Posko DVI Bukittinggi mencatat 10 korban meninggal dan semuanya telah diketahui identitasnya.
Posko DVI Padang Panjang juga melaporkan 10 korban meninggal dan seluruhnya telah teridentifikasi. Setiap posko bekerja dengan prosedur yang sama, melibatkan pendataan antemortem dan postmortem untuk memastikan identifikasi dilakukan secara akurat. Seluruh data terintegrasi dalam sistem DVI Polda Sumbar untuk mempermudah proses pelaporan kepada keluarga korban.
Selain korban meninggal, sebanyak 217 warga masih dinyatakan hilang. Jumlah tersebut terdiri dari 98 laki-laki dan 119 perempuan. Pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan, termasuk Basarnas, TNI, Polri, dan relawan yang bekerja di medan berat dan penuh risiko. Koordinasi pencarian diperkuat pada setiap titik yang terdampak parah.
Sementara itu, 10 korban lainnya masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. RSUD Agam merawat tujuh korban, terdiri dari satu laki-laki dan enam perempuan. Di RSUD Padang Panjang, satu laki-laki masih dirawat intensif. Sedangkan RSUD Rasidin Padang menangani dua korban, masing-masing satu laki-laki dan satu perempuan. Seluruh korban mendapatkan pendampingan medis sesuai kebutuhan.
Tim DVI Polda Sumbar memastikan bahwa proses identifikasi, pendataan korban hilang, dan pencarian korban akan dilanjutkan hingga seluruh laporan terselesaikan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan semua korban dapat terdata secara resmi serta memberikan kepastian kepada keluarga yang menunggu informasi.
Sebagai penutup, Polda Sumbar kembali mengimbau masyarakat untuk melapor ke posko terdekat apabila memiliki informasi terkait keluarga yang hilang. Pemerintah dan seluruh unsur penanganan bencana berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dalam proses pencarian dan identifikasi korban. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat penanganan dan memberikan kejelasan bagi keluarga terdampak.






