Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Jumlah Terkini Korban Meninggal Bencana Aceh- Sumut-Sumbar: Capai 962 Jiwa, Terbanyak di Aceh

Kabasurau.co.id: Padang – Bencana hidrometeorologi yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus menyisakan duka mendalam bagi masyarakat di tiga provinsi tersebut. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dirilis Selasa pagi menunjukkan total korban meninggal dunia telah mencapai 962 jiwa. Angka ini menegaskan bahwa bencana yang terjadi dalam beberapa hari terakhir memiliki dampak luas dan memerlukan penanganan cepat dari seluruh pihak terkait.

Selain tingginya jumlah korban meninggal, BNPB juga mencatat sebanyak 291 orang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian oleh tim SAR gabungan. Jumlah korban luka-luka pun mencapai 5.000 orang, yang kini tengah menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan di wilayah terdampak. Tim SAR di lapangan bekerja siang dan malam untuk menemukan korban yang belum ditemukan, meskipun terkendala situasi lapangan yang masih labil dan sulit dijangkau.

Berdasarkan laporan resmi BNPB, Aceh menjadi provinsi dengan jumlah korban meninggal tertinggi, yaitu 389 jiwa. Posisi kedua ditempati oleh Sumatera Utara dengan 338 jiwa, sedangkan Sumatera Barat mencatat 235 korban meninggal. Angka ini menunjukkan besarnya dampak bencana di tiga provinsi tersebut dan menjadi indikator bahwa wilayah tersebut membutuhkan penanganan darurat jangka panjang.

Data korban hilang juga menunjukkan tren yang mengkhawatirkan di masing-masing provinsi. Di Aceh terdapat 62 warga yang masih hilang, Sumatera Utara mencatat 136 warga belum ditemukan, dan Sumatera Barat sebanyak 93 warga masih dicari. Sementara itu, tiga daerah dengan angka kematian tertinggi adalah Kabupaten Agam (180 jiwa), Kabupaten Aceh Utara (138 jiwa), dan Kabupaten Tapanuli Selatan (110 jiwa). Wilayah-wilayah ini disebut sebagai daerah dengan dampak kerusakan paling parah.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Bapak Abdul Muhari, menegaskan bahwa seluruh fokus saat ini diarahkan pada operasi pencarian korban dan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers pada Selasa siang, saat seluruh tim masih bergerak di lapangan. “Tim akan terus melakukan upaya semaksimal mungkin, seoptimal mungkin, dan seefektif mungkin, agar jumlah korban yang masih hilang bisa kita minimalkan,” ujar Bapak Abdul Muhari.

Selain operasi pencarian, BNPB juga memprioritaskan kelancaran distribusi logistik bagi para pengungsi. Bapak Abdul Muhari menegaskan bahwa posko utama memiliki tugas penting untuk memastikan setiap pengungsi mendapatkan hak dasar mereka. “Tentu saja ini menjadi tugas kami di posko utama untuk terus mengoptimalkan distribusi logistik agar saudara-saudara kita di pengungsian terpenuhi kebutuhan permakanan maupun non-permakanan,” tegasnya.

Dalam keterangan lebih lanjut, Bapak Abdul Muhari menyampaikan bahwa akses darat ke beberapa lokasi yang sebelumnya terputus kini mulai dapat dilewati. Hal ini memungkinkan posko gabungan memperbaharui data jumlah pengungsi yang terus meningkat dan saat ini tercatat telah melampaui 1 juta jiwa. Data terbaru tersebut dinilai penting untuk menentukan pola distribusi bantuan serta perencanaan penanganan lanjutan.

Dengan masih besarnya jumlah korban meninggal, hilang, dan mengungsi, BNPB bersama seluruh unsur pemerintah dan relawan berkomitmen melanjutkan penanganan bencana secara terkoordinasi. Upaya bersama ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan, memberikan kepastian bagi keluarga korban, serta memastikan kebutuhan dasar seluruh penyintas dapat terpenuhi dengan baik.


Reporter: ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel
Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved