Dalam tinjauan tersebut, suasana kawasan pengungsian tampak dipenuhi aktivitas warga yang tengah menerima layanan logistik. Presiden Bapak Prabowo menyampaikan bahwa seluruh jajaran pemerintah pusat dan daerah harus bergerak cepat dalam menindaklanjuti kebutuhan mendesak para korban. “Saya ingin memastikan semua bantuan tersalurkan dengan baik. Semua harus bergerak cepat, baik pusat maupun daerah. Tidak boleh ada warga yang tidak tersentuh bantuan,” ujar Bapak Prabowo dalam pernyataannya, Senin siang, di hadapan para petugas dan warga yang berada di lokasi.
Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah pusat telah mengoordinasikan berbagai kebutuhan logistik lanjutan melalui kementerian dan lembaga terkait. Ia menuturkan bahwa penanganan darurat tidak hanya sebatas bantuan sembako, tetapi juga menyangkut upaya pemulihan pascabencana. Bapak Prabowo menambahkan bahwa koordinasi lintas sektor perlu dipertahankan agar proses rehabilitasi berjalan efektif dan tidak meninggalkan kelompok masyarakat mana pun.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah, menyatakan kesiapan pemerintah daerah dalam menindaklanjuti instruksi Presiden. Ia menyebut sejak awal bencana terjadi, Pemprov Sumbar telah memfokuskan upaya pada percepatan distribusi bantuan ke wilayah-wilayah yang paling terdampak. “Kami terus memastikan distribusi bantuan berjalan lancar. Dukungan Presiden untuk pemulihan pascabencana tentu sangat berarti bagi kami, warga Sumatera Barat,” terang Bapak Mahyeldi saat mendampingi Presiden dalam kegiatan peninjauan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Bapak Prabowo turut menyampaikan duka cita mendalam atas korban yang meninggal dunia akibat bencana di Sumbar. Presiden menyatakan bahwa pemerintah akan terus mengupayakan penanganan maksimal hingga seluruh warga terdampak mendapatkan kepastian bantuan dan informasi terkait anggota keluarga yang masih hilang. Ia menegaskan bahwa proses pencarian dan evakuasi korban harus dilakukan tanpa henti dan dengan koordinasi yang lebih intensif.
Berdasarkan laporan resmi yang diterima Presiden hingga Senin (1/12) pukul 15.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia mencapai 137 orang, sementara 114 orang lainnya dilaporkan masih hilang. Data tersebut masih dapat berubah mengingat proses pencarian tetap berlangsung di berbagai lokasi terdampak. Pemerintah pusat dan daerah juga terus memperbarui data untuk memastikan seluruh perkembangan kondisi lapangan tercatat dengan akurat.
Peninjauan Presiden diharapkan dapat mempercepat langkah penanganan darurat, sekaligus menjadi dorongan moral bagi warga yang tengah menghadapi masa sulit akibat bencana. Pemerintah memastikan seluruh sumber daya dikerahkan demi percepatan pemulihan dan penanganan lanjutan di Sumatera Barat. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat segera bangkit dan pulih dari dampak bencana yang melanda wilayah tersebut.






