Padang — Upaya memulihkan kondisi psikologis anak-anak korban banjir di Kota Padang terus dilakukan oleh berbagai elemen relawan. Tim Relawan Giat Psikososial–Ceria Anak menggelar kegiatan trauma healing di dua lokasi pengungsian, yakni Posko SDN 02 Cupak Tangah dan Posko Masjid At-Taqwa Kapalo Koto, pada Sabtu–Ahad, 6–7 Desember 2025. Kegiatan ini disambut antusias oleh anak-anak yang terdampak musibah banjir.
Wasid Rusmadi, relawan dari Jakarta yang akrab disapa Kak Wasid, menyampaikan bahwa dukungan psikososial sangat dibutuhkan oleh para korban, terutama anak-anak. “Seperti yang kita ketahui, Saudara-saudara kita di Kota Padang sedang diuji musibah atau bencana. Salah satu kewajiban kita sesama muslim adalah saling tolong-menolong, saling menyemangati. Hari ini Alhamdulillah kami dapat berbagi bersama adik-adik kita dalam kegiatan Trauma Healing ini. Semangat, semangat, semangat,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa trauma pascabencana sering memunculkan berbagai gangguan psikologis, seperti kecemasan, depresi, dan ketidakstabilan emosional. “Kita ingin mereka kembali ceria dan merasa aman,” tambahnya.
Kegiatan trauma healing yang dilaksanakan selama dua hari tersebut diisi dengan berbagai metode interaktif, seperti sesi bercerita, permainan, hingga pembagian hadiah. Aktivitas ini dirancang untuk membantu anak-anak mengalihkan fokus dari pengalaman traumatis sekaligus memulihkan rasa aman dan kebahagiaan mereka.
Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pemulihan psikologis anak-anak yang terdampak. “Kami berharap kegiatan trauma healing ini dapat membantu para korban banjir terutama anak-anak untuk bangkit kembali dari trauma yang mereka alami,” pungkasnya.
Pelaksanaan kegiatan ini turut melibatkan berbagai pihak, termasuk Dareliman Peduli, Surau TV, serta lembaga-lembaga yang tergabung dalam Posko Markaz Bersama As-Sunnah di Kota Padang. Selain pendampingan psikososial, tim relawan juga menyalurkan bingkisan dan bantuan kebutuhan pokok kepada warga di lokasi pengungsian.
Melalui kegiatan ini, para relawan berharap anak-anak korban banjir dapat segera pulih, kembali beraktivitas seperti biasa, dan memiliki kondisi mental yang lebih stabil. Antusiasme yang tampak selama kegiatan menjadi tanda bahwa dukungan psikososial memiliki peran besar dalam proses pemulihan pascabencana. *
