Kabasurau.co.id: Padang Panjang — Seorang warga negara Malaysia diduga menjadi salah satu korban hilang dalam peristiwa banjir bandang yang melanda kawasan Jembatan Kembar, Silaing Bawah, Kota Padang Panjang, pada Kamis (27/11). Hingga hari ini, keberadaan WNA tersebut belum dapat dipastikan, dan tim gabungan masih melakukan pencarian di sepanjang aliran Sungai Batang Anai.
Informasi mengenai adanya WNA yang ikut hilang dibenarkan oleh Wali Kota Padang Panjang, Bapak Hendri Arnis. Dalam suasana tanggap darurat dan proses identifikasi korban yang terus berjalan, beliau menyampaikan bahwa WNA tersebut diketahui menumpang salah satu mobil travel dari Dumai, Provinsi Riau, dan berada di lokasi saat banjir bandang menerjang. “Iya benar, berdasarkan informasi dari sopir travel yang selamat, salah satu penumpangnya merupakan warga negara Malaysia yang berangkat dari Dumai,” ujar Bapak Hendri saat diwawancara di Padang Panjang, Senin (1/12).
Namun, hingga kini pihak pemerintah daerah belum dapat memastikan apakah WNA tersebut selamat atau termasuk dalam daftar korban hilang. Proses verifikasi identitas dan pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan yang menyisir beberapa titik sepanjang sungai. “Saya sudah memerintahkan Kesbangpol untuk mengecek kembali apakah WNA tersebut masih berada di Indonesia atau sudah keluar. Informasi hari ini, WNA tersebut masih tercatat sebagai salah satu korban hilang,” terang Bapak Hendri.
Beliau menambahkan bahwa keluarga WNA tersebut telah menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kota Padang Panjang untuk memperoleh perkembangan terbaru mengenai kondisi kerabat mereka. Namun hingga saat ini, belum ada informasi baru yang dapat memastikan keberadaan korban. “Pihak keluarga juga sudah berkomunikasi. Statusnya saat ini masih dinyatakan hilang,” jelasnya.
Memasuki hari keempat pencarian pada Senin (1/12), total korban banjir bandang yang telah teridentifikasi berjumlah 32 orang. Dari jumlah tersebut, 16 korban merupakan warga Padang Panjang, sementara 16 lainnya berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat. Tim gabungan masih terus bekerja di lapangan untuk menemukan korban yang belum teridentifikasi maupun yang masih dilaporkan hilang.
Pemerintah Kota Padang Panjang mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan dan meminta pihak keluarga korban untuk terus berkoordinasi dengan posko resmi agar proses penanganan dapat berjalan cepat dan tepat.






