Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Rekap Bencana Hidrometeorologi Sumbar 2025: Kerugian Sementara Capai Rp3,4 Triliun


Kabasurau.co.id: Padang — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat merilis rekapitulasi terbaru terkait kejadian bencana hidrometeorologi yang melanda berbagai daerah sepanjang tahun 2025. Data terbaru menunjukkan sebanyak 16 kabupaten/kota terdampak, dengan total kerugian sementara mencapai Rp3.438.931.052.505,00. Rilis ini disampaikan dalam suasana pemantauan penanganan bencana pada Kamis (3/12/2025) siang.

Menurut laporan resmi tersebut, bencana hidrometeorologi yang meliputi banjir, longsor, hingga banjir bandang memberikan dampak signifikan pada wilayah permukiman dan infrastruktur umum. Seorang pejabat BPBD Sumbar, pada sesi pemaparan data mengatakan bahwa kondisi ini menggambarkan tantangan besar yang harus ditangani secara terpadu. “Situasi di lapangan masih memerlukan penanganan lanjutan, terutama pada daerah-daerah yang secara geografis rawan,” ujarnya dalam kegiatan evaluasi penanganan bencana di Padang.

Sebanyak 16 daerah yang masuk kategori terdampak ialah Kota Padang, Kota Pariaman, Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Kepulauan Mentawai, serta Kabupaten Solok Selatan. Setiap wilayah melaporkan dampak berbeda, baik dari segi kerusakan rumah, korban terdampak, maupun gangguan fasilitas publik.

Kerusakan bangunan tercatat cukup masif. Jumlah rumah rusak berat mencapai 646 unit, sedangkan rumah rusak sedang sebanyak 1.024 unit, dan rumah rusak ringan 3.642 unit. Selain itu, lebih dari 26 ribu rumah mengalami kondisi terendam. Dalam penjelasannya, Ibuk Melda, salah seorang koordinator lapangan saat rapat pemutakhiran data, menyampaikan bahwa skala kerusakan masih sangat mungkin bertambah. “Laporan dari beberapa nagari tertinggal terus masuk, sehingga proses validasi masih berlangsung,” ungkapnya.

Sektor pertanian dan peternakan turut menyerap dampak besar, termasuk kerusakan sawah, ladang, dan hewan ternak. Data mencatat lebih dari 6.000 hektare sawah rusak, serta ribuan hewan ternak hilang atau mati. Selain itu, sarana publik tak luput terdampak, meliputi kerusakan pada fasilitas pendidikan, kesehatan, tempat ibadah, kantor pemerintahan, hingga ruas jalan yang mengalami putus dan longsor.

Jumlah warga meninggal mencapai 185 jiwa, sementara warga mengungsi tercatat lebih dari 189 ribu jiwa. Total warga terdampak secara keseluruhan mencapai 325.926 jiwa di seluruh Sumatera Barat. Pemerintah daerah menegaskan bahwa proses pemulihan dan bantuan darurat terus berjalan di setiap kabupaten/kota sesuai tingkat kebutuhan.

Pembaharuan data dilakukan pada Kamis (3/12/2025) pukul 08.30 WIB oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Sumbar. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seiring meningkatnya intensitas hujan di akhir tahun. Dengan kerja sama lintas sektor, diharapkan proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan merata.

Sebagai penutup, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menegaskan komitmennya untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi. Upaya mitigasi disebut akan terus ditingkatkan agar kerugian serupa dapat diminimalisir pada masa mendatang.

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved