Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Kebocoran Radioaktif di Serang: Hampir Seratus Warga Cikande Dievakuasi, Pemerintah Percepat Dekontaminasi Cs-137


Kabasurau.co.id: Serang Hampir seratus warga di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, dievakuasi dari tempat tinggal mereka menyusul proses dekontaminasi yang terus berlangsung akibat kebocoran radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Langkah ini dilakukan oleh Satuan Tugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) setelah temuan kandungan Cs-137 pada produk pangan yang berasal dari kawasan industri setempat. Rabu (29/10/2025).

Kepala Satuan Tugas KLHK, Bapak Rasio Ridho Sani, menjelaskan bahwa sebanyak 91 warga dari dua zona merah di wilayah Cikande telah direlokasi untuk sementara waktu. Menurutnya, relokasi dilakukan guna memastikan keselamatan masyarakat di tengah proses pembersihan yang mencakup 22 pabrik di kawasan tersebut.

“Kami terus mempercepat upaya dekontaminasi. Selain di 22 pabrik, pembersihan juga dilakukan di 12 titik lain yang terdeteksi mengandung Cs-137, termasuk lahan kosong, warung, dan permukiman warga,” ujar Bapak Rasio dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Upaya pembersihan radioaktif ini berawal dari temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Agustus lalu yang mendeteksi isotop Cs-137 dalam sampel udang beku asal Indonesia. Sebulan kemudian, lembaga tersebut kembali menemukan zat serupa pada cengkeh impor dari Indonesia, sehingga Amerika Serikat menerapkan syarat sertifikasi baru terhadap ekspor udang dan rempah Indonesia.

Menindaklanjuti hal itu, pemerintah segera menangguhkan operasi beberapa fasilitas produksi di Serang dan membentuk satuan tugas khusus untuk melakukan inspeksi serta dekontaminasi di sekitar Kawasan Industri Cikande. Hingga kini, dari 22 pabrik yang terkontaminasi, sebanyak 21 pabrik telah berhasil dibersihkan dan diizinkan beroperasi kembali, sementara sisanya masih dalam tahap pembersihan.

Sementara itu, dari 12 lokasi nonindustri yang terdeteksi mengandung Cs-137, lima di antaranya telah dinyatakan bersih, dan tujuh lokasi lainnya masih dalam proses dekontaminasi. Pemerintah menargetkan seluruh kawasan terdampak dapat dinyatakan aman pada Desember mendatang.

Bapak Rasio menegaskan bahwa seluruh proses dekontaminasi dilakukan di bawah pengawasan ahli proteksi radiasi dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) serta BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir). Sebelum direlokasi, warga diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan dan skrining radiasi.

“Kami memastikan keselamatan radiasi bagi masyarakat maupun tenaga medis yang terlibat. Relokasi sementara ini penting dilakukan untuk mencegah paparan debu radioaktif di udara selama proses dekontaminasi,” jelasnya.

Evakuasi warga ini merupakan tahap ketiga sejak kebocoran terdeteksi. Tahap pertama dilakukan pada 22 Oktober terhadap 63 warga, disusul tahap kedua pada 26 Oktober dengan 28 warga yang turut dipindahkan dari zona berisiko tinggi.

Sebelumnya, sembilan pekerja di kawasan industri Cikande dilaporkan terpapar isotop Cs-137 dan telah dirawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, pada awal Oktober. Juru bicara satuan tugas, Bapak Bara Hasibuan, menyebutkan bahwa tingkat paparan mereka masih tergolong ringan.

“Dari sekitar 1.562 karyawan dan warga sekitar yang diperiksa, hanya sembilan orang yang positif terpapar dan seluruhnya dalam kondisi stabil,” terang Bapak Bara.

Sementara itu, Kepolisian Republik Indonesia telah memulai penyelidikan kriminal penuh terhadap insiden kontaminasi radioaktif ini. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bapak Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan penyidik tengah menelusuri dua kemungkinan sumber kebocoran, yakni limbah logam impor yang mengandung residu radioaktif dan kebocoran dari penggunaan Cs-137 di sektor industri.

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memastikan seluruh kawasan Cikande benar-benar aman dari paparan radiasi sebelum warga diizinkan kembali ke rumah masing-masing. Proses dekontaminasi ini menjadi pengingat penting tentang urgensi pengawasan bahan radioaktif di sektor industri agar keselamatan publik tetap terjamin.

Reporter: Ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id

Baca Juga
Tags

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved