Kabasurau.co.id: Bukittinggi — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memastikan kelanjutan proyek pembangunan Jalan Bypass Bukittinggi–Koto Baru yang sempat tertunda. Proyek ini ditetapkan sebagai langkah strategis untuk mengurai kemacetan kronis yang sering terjadi di kawasan Padang Lua. Kepastian tersebut disampaikan dalam rapat koordinasi infrastruktur di Kantor Gubernur Sumbar pada Jumat (24/10/2025).
Gubernur Sumatera Barat, Bapak Mahyeldi Ansharullah, menegaskan bahwa pembangunan jalan bypass tersebut menjadi prioritas utama pemerintah daerah. Menurutnya, jalur tersebut akan berperan penting sebagai penghubung antara wilayah utara dan tengah Sumatera Barat. “Kita tidak bisa lagi menunda. Bypass ini merupakan solusi permanen untuk kelancaran transportasi dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Bapak Mahyeldi dalam rapat yang berlangsung intens dan produktif tersebut.
Rapat koordinasi dihadiri oleh sejumlah kepala dinas, perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Dalam pertemuan itu, seluruh pihak membahas secara rinci tahapan teknis pelaksanaan proyek lanjutan, termasuk penetapan jadwal pembangunan dan penyelesaian administratif yang sebelumnya menjadi hambatan.
Proyek pembangunan Jalan Bypass Bukittinggi–Koto Baru sempat tertunda akibat proses pembebasan lahan dan penyesuaian anggaran. Namun, Pemerintah Provinsi Sumbar memastikan bahwa seluruh kendala administratif kini telah diselesaikan. Pembangunan fisik jalan direncanakan akan dimulai kembali pada akhir tahun 2025 dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Pemerintah menargetkan jalur baru tersebut dapat mengurangi tingkat kemacetan hingga 40 persen di kawasan Padang Lua. Selain itu, keberadaan jalan bypass juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi waktu tempuh antara Bukittinggi, Solok, dan Padang. Kawasan di sekitar jalan baru pun direncanakan dikembangkan menjadi zona pertumbuhan ekonomi baru yang mendukung aktivitas perdagangan dan pariwisata.
Dengan komitmen yang kuat antara Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan pemerintah pusat, proyek Bypass Bukittinggi–Koto Baru diyakini akan menjadi tonggak penting dalam memperbaiki sistem transportasi di daerah tersebut. Pembangunan ini tidak hanya diharapkan mengatasi persoalan kemacetan, tetapi juga memperkuat daya saing ekonomi Sumatera Barat di masa depan.
