Kabasurau.co.id: Jakarta — Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, capaian investasi nasional menunjukkan hasil positif. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (Keminhil/BKPM) mencatat peningkatan investasi sebesar 13,7 persen pada periode Januari hingga September 2025, dengan nilai mencapai Rp1.400 triliun atau sekitar 75 persen dari target tahunan sebesar Rp1.900 triliun.
Capaian tersebut diungkap dalam forum ekonomi bertajuk “Sarasehan 100 Ekonomi Indonesia: Resilensi Ekonomi Domestik sebagai Pondasi Menghadapi Gejolak Dunia” yang diselenggarakan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef) bekerja sama dengan CNBC Indonesia, di Menara Bank Mega Jakarta, Rabu (28/10/2025). Forum ini menghadirkan Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Bapak Todotua Pasaribu, dan pengamat ekonomi senior Indef, Ibuk Aviliani.
Dalam forum tersebut, Ibuk Aviliani menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi ajang refleksi atas kinerja satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya pada empat kluster kebijakan ekonomi nasional, termasuk sektor hilirisasi. “Kita ingin mendengar apakah realisasi program dalam satu tahun ini sudah tercapai dan apa strategi ke depan, karena masyarakat dan dunia usaha ingin tahu kebijakan apa yang memungkinkan mereka berkontribusi,” ujarnya di sela kegiatan.
Menurutnya, peningkatan investasi yang signifikan perlu diimbangi dengan perhatian terhadap isu ketenagakerjaan dan lingkungan, terutama di sektor sumber daya alam seperti nikel, tembaga, bauksit, dan baja. “Kalau kita bicara sumber daya alam, ini padat modal. Maka, kita juga harus melihat bagaimana dampaknya terhadap penyerapan tenaga kerja dan pencapaian target net zero emission yang sering ditekankan presiden,” tambah Ibuk Aviliani.
Menanggapi hal tersebut, Bapak Todotua Pasaribu menegaskan bahwa hilirisasi kini menjadi pilar utama strategi ekonomi nasional. Pemerintah, menurutnya, telah menempatkan hilirisasi bukan sekadar sebagai wacana, tetapi sebagai nomenklatur resmi dalam struktur kementerian. “Kalau dulu hilirisasi hanya jadi konteks, sekarang menjadi nomenklatur dalam kementerian. Karena itu, kementerian kami kini bernama Kementerian Investasi dan Hilirisasi, yang juga mengemban fungsi BKPM,” jelas Bapak Todotua.
Ia menambahkan, hilirisasi memiliki dampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen dalam lima tahun mendatang, dengan investasi sebagai penyumbang utama sebesar 26 hingga 30 persen dari total pertumbuhan. “Selama dua periode pemerintahan terakhir, realisasi investasi mencapai Rp9.200 triliun. Untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen, kami ditugaskan merealisasikan investasi sebesar Rp13.000 triliun dalam lima tahun ke depan,” paparnya.
Lebih lanjut, Bapak Todotua menjelaskan bahwa pada tahun sebelumnya, target investasi sebesar Rp1.650 triliun telah terlampaui dengan capaian Rp1.714 triliun. Tahun ini, target meningkat menjadi Rp1.905 triliun, dan hingga kuartal III telah terealisasi sekitar 75 persen. Sebaran investasi juga mulai merata, dengan kontribusi wilayah Jawa mencapai 51 persen dan luar Jawa 48 persen, terutama di sektor nikel, tembaga, bauksit, dan baja.
Pemerintah, lanjutnya, akan terus mendorong kolaborasi antara sektor swasta, BUMN, dan koperasi dalam pengembangan industri hilir untuk menciptakan nilai tambah di dalam negeri serta membuka lapangan kerja baru. “Hilirisasi ini bukan sekadar menambah nilai ekonomi, tapi juga bagian dari strategi kedaulatan ekonomi. Kita ingin membangun competitiveness dan sustainability tanpa menciptakan ketergantungan baru,” tegas Bapak Todotua.
Forum diskusi ekonomi yang digelar Indef tersebut menjadi ruang penting bagi pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha untuk menilai arah kebijakan ekonomi nasional ke depan. Dengan capaian investasi yang terus meningkat dan fokus kuat pada hilirisasi, pemerintah optimistis mampu menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan bagi Indonesia.
Reporter: Ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id






