Banjir merendam lima kelurahan di Kecamatan Lubuk Sikarah dan dua kelurahan di Kecamatan Tanjung Harapan. Tingginya curah hujan dalam durasi yang lama membuat debit Sungai Batang Lembang dan Sungai Batang Gawan meningkat signifikan hingga melampaui kapasitas alirannya. Sejumlah akses jalan warga dan rumah penduduk terendam, sementara beberapa pohon tumbang menimpa bangunan.
Kalaksa BPBD Kota Solok, Bapak Edrizal, menyampaikan bahwa banjir terjadi sejak pagi hari dan terus meluas hingga sore. “Banjir merendam di Kecamatan Lubuk Sikarah di Tanah Garam, KTK, Sinapa Piliang, VI Suku, IX Korong, dan dua kelurahan di Tanjung Harapan yakni Koto Panjang dan Nan Balimo,” ujar Bapak Edrizal dalam keterangan resmi di Kantor BPBD Kota Solok pada Senin siang. Ia menegaskan bahwa kondisi ini dipicu oleh tingginya intensitas hujan sehingga debit sungai tidak mampu menahan tekanan air.
Selain itu, Bapak Edrizal menjelaskan bahwa peningkatan debit air juga menyebabkan pohon tumbang yang menimpa sejumlah rumah warga. “Curah hujan yang tinggi menggenangi akses jalan dan rumah warga serta menyebabkan beberapa pohon tumbang yang menimpa bangunan,” lanjutnya. Kondisi ini meningkatkan risiko keselamatan warga dan menuntut penanganan segera oleh tim gabungan.
Data BPBD mencatat, Kelurahan Tanah Garam menjadi wilayah dengan dampak terparah, yaitu 516 KK atau 2.176 jiwa terdampak, termasuk 18 balita, 68 lansia, dan 3 penyandang disabilitas. Di Kelurahan KTK, banjir mempengaruhi 110 KK atau 331 jiwa yang mencakup 23 balita dan 15 lansia. Sementara itu, Kelurahan Koto Panjang mencatat 55 KK atau 176 jiwa yang terdampak.
Wilayah lainnya seperti Kelurahan Sinapa Piliang mencatat 18 KK atau 73 jiwa terdampak, Kelurahan Nan Balimo 6 KK atau 26 jiwa, Kelurahan Aro IV Korong 33 KK atau 115 jiwa, serta Kelurahan VI Suku sebanyak 14 KK atau 50 jiwa. Semua wilayah tersebut juga dihuni oleh balita dan lansia dengan tingkat kerentanan tinggi. Total keseluruhan warga terdampak mencapai 752 KK atau 2.947 jiwa, termasuk 85 balita dan 122 lansia.
Hingga Senin sore, air masih menggenangi rumah warga di sejumlah titik. Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Damkar, Dinsos, dan Tagana terus melakukan evakuasi serta pemantauan di lokasi. “Kami bersama TNI, Polri, Damkar, Dinsos, dan Tagana masih melakukan monitoring ke lokasi banjir. Kami meminta warga tetap waspada mengingat hujan yang masih turun di Kota Solok,” tutur Bapak Edrizal menutup keterangannya.
Banjir yang terjadi menunjukkan perlunya kewaspadaan masyarakat menghadapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi berlanjut. Pemerintah daerah mengimbau warga untuk segera melapor jika terjadi situasi darurat di lingkungan masing-masing agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.






