Kabasurau.co.id: Banjarnegara— Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tiga pos pengungsian telah disiapkan untuk menampung ratusan warga terdampak tanah longsor di Desa Situkung, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Persiapan ini dilakukan guna memastikan seluruh warga berada di lokasi aman dan mendapatkan layanan dasar pascabencana. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Bapak Abdul Muhari, pada Senin (17/11/2025).
Bapak Abdul Muhari menjelaskan bahwa total sebanyak 823 warga terpaksa mengungsi imbas longsor yang terjadi setelah wilayah Banjarnegara diguyur hujan deras pada Sabtu (15/11/2025). Menurutnya, seluruh warga telah dievakuasi secara bertahap oleh petugas gabungan dan ditempatkan pada tiga lokasi pengungsian yang telah disiapkan. Ia menegaskan bahwa evakuasi dilakukan menyeluruh untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal di zona rawan.
“Tiga pos pengungsian telah beroperasi, yakni di Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji, dan Gedung Haji Desa Pringamba. Seluruh warga sudah berada di lokasi aman, termasuk 34 warga yang tinggal di kawasan hutan dekat titik longsor,” ujar Bapak Abdul Muhari dalam keterangan resmi, Senin pagi.
Ia menambahkan bahwa petugas gabungan masih melakukan pendampingan intensif bagi para pengungsi. Selain itu, kebutuhan mendesak telah diidentifikasi melalui kaji cepat lapangan. Bantuan yang paling dibutuhkan antara lain bahan makanan, makanan siap saji, air mineral, matras, selimut, hygiene kit, serta family kit. Seluruh bantuan tersebut mulai disalurkan sejak hari pertama tanggap darurat.
Berdasarkan data yang telah dikonfirmasi BNPB, sebanyak 27 orang masih dinyatakan hilang dan dua orang ditemukan meninggal dunia. Selain itu, dua warga lainnya tengah menjalani perawatan di RSUD Banjarnegara akibat luka-luka yang mereka alami. Bapak Abdul Muhari memastikan bahwa seluruh unsur tim SAR terus melakukan operasi pencarian dan pertolongan tanpa henti.
“Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI/Polri, dan berbagai organisasi relawan hingga kini masih berada di lokasi bencana. Upaya pencarian terhadap warga hilang masih menjadi prioritas utama,” jelasnya.
Tanah longsor yang melanda Desa Situkung juga mengakibatkan kerusakan berat terhadap sedikitnya 30 rumah warga yang nyaris rata dengan tanah. Selain itu, material longsor turut menimbun lahan pertanian dan perkebunan yang menjadi sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Pemerintah daerah dan BNPB masih melakukan pendataan lanjutan untuk memetakan dampak kerugian secara menyeluruh.
Dengan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan, BNPB mengimbau masyarakat tetap siaga dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Upaya pemulihan serta pencarian korban hilang dipastikan akan terus dilakukan hingga seluruh warga tertangani dengan baik.






