Kabasurau.co.id: London — Pemerintah Inggris menyampaikan kecaman keras terhadap Rusia setelah kapal intelijen Yantar memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Inggris dan dilaporkan mengarahkan sinar laser ke pilot pesawat militer RAF. Insiden yang terjadi pada pekan ketiga November 2025 itu disebut sebagai bentuk ancaman baru Rusia terhadap negara-negara anggota NATO.
Menteri Pertahanan Inggris, Bapak John Healey, dalam konferensi pers yang digelar di London pada Kamis (20/11/2025), menyatakan bahwa kapal Yantar terdeteksi berada di wilayah utara Skotlandia, tepat di tepi batas perairan teritorial Inggris. Kapal tersebut dikenal memiliki kemampuan memetakan kabel bawah laut yang menjadi jalur krusial pasokan energi dan jaringan komunikasi Inggris.
“Tindakan Rusia itu sangat berbahaya. Pesan saya kepada Rusia dan Putin: Kami melihat Anda, kami tahu apa yang Anda lakukan, dan jika Yantar berlayar ke selatan minggu ini, kami siap,” ujar Bapak John Healey dalam suasana pernyataan resminya.
Penempatan kapal Yantar di wilayah tersebut memicu respons cepat Inggris. Sebuah pesawat patroli Poseidon-8 milik RAF dikerahkan untuk memantau pergerakan kapal tersebut. Pilot pesawat melaporkan telah menjadi sasaran sinar laser yang diduga diarahkan dari Yantar. Insiden ini menambah ketegangan yang telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir terkait aktivitas militer Rusia di kawasan Eropa.
Menurut laporan PA Media, Yantar memasuki ZEE Inggris yang membentang sejauh 200 mil laut dari garis pantai. Meski demikian, kapal tersebut tetap berada di luar batas perairan teritorial Inggris yang hanya menjangkau 12 mil laut. Status tersebut membuat Yantar secara hukum masih berada di area perairan internasional, meskipun dianggap melakukan tindakan provokatif.
Kedutaan Besar Rusia di London segera menanggapi tuduhan tersebut. Dalam pernyataan tertulis, perwakilan Rusia menegaskan bahwa Yantar merupakan kapal riset oseanografi dan bukan kapal mata-mata seperti yang dituduhkan Inggris. Mereka juga menuding pemerintah Inggris memicu ketegangan yang merugikan stabilitas kawasan.
“Arah Russofobia London dan histeria militeristik yang dipicu berkontribusi pada degradasi keamanan Eropa,” demikian pernyataan resmi Kedutaan Besar Rusia.
Bapak John Healey menegaskan bahwa insiden ini menjadi pertama kalinya Rusia secara langsung menargetkan pesawat militer Inggris dengan laser. Ia menyebut telah mengubah aturan keterlibatan angkatan laut untuk memperketat pemantauan terhadap Yantar dan menyiapkan langkah pertahanan bila kapal tersebut bergerak ke arah yang lebih mengkhawatirkan.
“Kami menanggapinya dengan sangat serius,” ujarnya menekankan urgensi situasi.
Pemerintah Inggris melihat pergerakan Yantar sebagai bagian dari pola provokasi yang lebih luas oleh Rusia terhadap negara-negara anggota NATO. Tindakan tersebut mulai dari penerbangan drone di wilayah udara Eropa hingga dugaan sabotase infrastruktur strategis di berbagai negara. Pejabat Polandia pekan ini juga menuding Rusia berada di balik ledakan jalur kereta utama menuju Ukraina, yang disebut sebagai tindakan sabotase “belum pernah terjadi sebelumnya”.
Sementara itu, NATO kembali mengerahkan jet tempur untuk melakukan patroli udara di atas Polandia dan Rumania setelah serangan udara Rusia menghantam wilayah Ukraina bagian barat. Langkah ini diambil sebagai tindakan preventif untuk memastikan stabilitas kawasan di tengah meningkatnya agresi Rusia.
Dengan meningkatnya ketegangan tersebut, pemerintah Inggris menegaskan bahwa kewaspadaan harus diperkuat menghadapi dinamika geopolitik yang terus berkembang. “Ini adalah era baru ancaman,” tutup Bapak John Healey dalam pernyataannya.
Baca Juga