Personel Satlantas Polresta Bukittinggi, Bapak Ipda Dede Salman, menyampaikan bahwa longsor terjadi di tiga titik di kawasan Malalak. Saat memberikan keterangan di lokasi kejadian pada Senin pagi, beliau menegaskan bahwa kendaraan tidak dapat melintas karena kondisi jalan tidak memungkinkan untuk dilalui. “Hari ini pukul 09.40 WIB, arus terkini jalur lintas Malalak telah terjadi longsor di tiga titik. Kami mengimbau pengendara untuk tidak melewati jalur ini karena tidak bisa dilewati,” ujarnya dalam kondisi cuaca berkabut dan arus lalu lintas mulai dialihkan.
Sementara itu, dari BPBD Kabupaten Agam, Bapak Abdul Ghofur selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik menyampaikan bahwa longsor terjadi di ruas jalan provinsi yang berada di Nagari Balingka, Kecamatan IV Koto. Ia menjelaskan bahwa material longsor menutupi badan jalan dengan ketinggian mencapai 50–100 sentimeter dan panjang sekitar 15–20 meter. “Untuk penanganan, kita sudah koordinasi dengan UPT provinsi,” kata beliau saat ditemui di lokasi peninjauan lapangan.
Petugas gabungan dari BPBD, kepolisian, dan pemerintah daerah telah diterjunkan untuk melakukan pembersihan material longsor. Hingga berita ini diturunkan, proses pembersihan masih berlangsung dan belum ada kepastian kapan jalur dapat kembali dilalui kendaraan. Aparat juga memasang rambu peringatan dan melakukan pengalihan arus lalu lintas ke jalur alternatif melalui Bukittinggi–Padang Panjang serta Payakumbuh.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan karena risiko longsor masih tinggi di wilayah perbukitan. Peringatan dini juga terus disampaikan melalui kanal informasi resmi agar masyarakat dapat memantau kondisi terkini perjalanan.
Dengan kondisi yang masih belum stabil, masyarakat diharapkan menunda perjalanan melewati jalur tersebut sampai situasi dinyatakan aman oleh pihak berwenang. Pemerintah memastikan penanganan terus berlangsung hingga akses kembali normal.






