Jembatan Kampung Koto–Surau Gadang terputus setelah aliran banjir yang kuat menghantam struktur utama jembatan. Terjangan air yang tidak terbendung membuat sebagian badan jembatan ambruk dan tidak dapat lagi dilalui kendaraan maupun pejalan kaki. Kondisi ini menambah daftar titik kritis yang terdampak akibat intensitas hujan tinggi di Kota Padang.
Menurut pantauan Tim Surau TV di lapangan, arus air di bawah jembatan masih cukup deras. Sejumlah warga terlihat memantau situasi dari jarak aman karena khawatir terjadi kerusakan lanjutan. Aktivitas masyarakat di sekitar lokasi terdampak juga terhambat karena akses utama menuju permukiman kini terputus.
Sementara itu, petugas kelurahan bersama relawan telah meninjau lokasi untuk menilai tingkat kerusakan dan memastikan tidak ada warga yang berada terlalu dekat dengan area rawan. Ibuk Sulastri, perangkat Kelurahan Surau Gadang, mengimbau warga agar tetap berada di area aman. “Kami meminta warga tidak mendekati jembatan yang rusak karena kondisi masih labil. Petugas akan melakukan pemantauan hingga situasi benar-benar terkendali,” ujarnya saat ditemui di lokasi pemantauan.
Pemerintah daerah juga mulai mengoordinasikan upaya bantuan darurat bagi warga terdampak. Bantuan logistik mulai disalurkan ke posko sementara untuk memenuhi kebutuhan awal masyarakat. Selain itu, aparat teknis telah diarahkan untuk melakukan evaluasi struktur guna menentukan langkah perbaikan jangka pendek dan jangka panjang.
Hingga berita ini diterbitkan, kondisi di Surau Gadang masih dipengaruhi cuaca yang belum stabil. Petugas terus memantau debit air sungai dan potensi longsor di area sekitar. Informasi resmi terkait perkembangan situasi akan diperbarui secara berkala untuk memastikan warga mendapatkan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pemerintah mengimbau seluruh warga Surau Gadang dan wilayah sekitarnya untuk tetap waspada, menghindari area rawan, serta mengikuti arahan petugas demi menjaga keselamatan di tengah kondisi banjir yang masih berpotensi berlanjut.