Dalam peninjauan tersebut, Bapak Mahyeldi menyampaikan bahwa harga kebutuhan pokok di Pasar Raya Padang sejauh ini masih terkendali. Ia menyebut hal itu diketahui setelah melakukan dialog langsung dengan sejumlah pedagang yang sedang melayani pembeli. “Yang kita jaga adalah ketenangan masyarakat. Alhamdulillah, sejauh ini harga stabil dan pasokan aman. Ini berkat kerja bersama seluruh pihak,” ujar Bapak Mahyeldi di sela-sela peninjauan, Selasa pagi.
Lebih lanjut, Bapak Mahyeldi menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci menjaga stabilitas harga menjelang Nataru. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terus memantau distribusi pangan ke seluruh kabupaten dan kota untuk mengantisipasi potensi gangguan pasokan. Ia juga mengimbau para pedagang agar tidak melakukan praktik yang dapat memicu kenaikan harga secara tiba-tiba. Pemerintah memastikan komunikasi dengan distributor akan terus ditingkatkan.
Sementara itu, Bapak Budi Santoso menjelaskan bahwa peninjauan harga ke pasar tradisional merupakan agenda rutin yang dilakukan Kementerian Perdagangan di berbagai daerah. Ia menyebut bahwa kondisi harga sembako di Pasar Raya Padang masih berada pada tingkat yang wajar dan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). “Tadi kita lihat harga cabai, bawang, telur, dan komoditas lain masih sesuai HET. Aktivitas pasar juga sangat hidup. Ini menandakan ekosistem perdagangan di sini berjalan baik,” kata Bapak Budi saat berdialog dengan pedagang.
Selain itu, Bapak Budi memastikan bahwa stok bahan pokok secara nasional dalam kondisi aman menghadapi Nataru. Ia menyebut Bulog dan BUMN Pangan akan terus memperkuat distribusi beras, minyak goreng, serta komoditas strategis lainnya agar harga tetap terjangkau masyarakat. Pemerintah pusat, lanjutnya, telah menyiapkan langkah pengamanan pasokan untuk menghindari gejolak harga yang dapat membebani konsumen. Ia juga menegaskan pentingnya koordinasi dengan pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas pasar.
Setelah kegiatan peninjauan harga di Pasar Raya Padang, rombongan Mendag dan Gubernur melanjutkan agenda dengan menghadiri pelepasan ekspor gambir Sumatera Barat ke India di Halaman Istana Gubernuran. Sebanyak 27 ton gambir asal Sumbar akan diberangkatkan melalui PT Salimbado Jaya Indonesia sebagai bagian dari penguatan sektor perdagangan daerah. Pemerintah berharap ekspor ini dapat meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan Sumbar di pasar global.
Kunjungan kerja Mendag dan Gubernur ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menjaga keterjangkauan harga serta memastikan pasokan pangan tetap aman menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025.






