Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Pemerintah Gaza menuduh AS Membuat Rekayasa Berita Tentang Pasokan Bantuan yang Masuk Selama Gencatan Senjata


Kabasurau.co.id : GAZA – Terdapat perbedaan angka yang signifikan antara klaim yang dikeluarkan oleh Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mengenai jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza dengan data yang dirilis oleh otoritas Palestina dan lembaga bantuan.

Juru bicara Gedung Putih Dylan Johnson, dalam wawancaranya dengan Al Jazeera pada Minggu (9/11/2025), menyatakan bahwa hampir 15.000 truk yang membawa barang komersial dan bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza sejak 10 Oktober. Ia menambahkan bahwa rata-rata 674 truk telah memasuki Gaza setiap hari sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku. Johnson menekankan bahwa upaya bantuan yang dipimpin AS ini telah menjangkau lebih dari satu juta orang dengan paket makanan dan melihat peningkatan produksi makanan sebesar 82 persen sejak akhir September, bahkan mengklaim kini telur tersedia di rak-rak Gaza untuk pertama kalinya sejak Februari.

Namun, klaim optimistis AS ini dibantah keras oleh otoritas di Gaza dan kelompok bantuan. Kantor Media Pemerintah Gaza pada hari Kamis (6/11/2025) menyatakan bahwa sejak dimulainya gencatan senjata, hanya 28 persen dari jumlah truk bantuan yang dijanjikan diizinkan masuk, dengan total 4.453 kendaraan, jauh di bawah janji 15.600 truk. Ini setara dengan hanya 171 truk per hari, jauh di bawah ambang batas minimum kemanusiaan yang diserukan, yaitu setidaknya 600 truk per hari.

Senada dengan itu, Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa saat ini hanya setengah dari kebutuhan pangan yang dibutuhkan mencapai Gaza. Sementara itu, koalisi lembaga bantuan Palestina menyebut total pengiriman bantuan hanya mencapai seperempat dari apa yang disepakati di bawah perjanjian gencatan senjata.

Lebih lanjut, Kantor Media Pemerintah Gaza menuduh Israel mempersulit masuknya bahan pasokan yang seharusnya mereka (warga gaza) dapatkan dengan melarang lebih dari 350 makanan dasar termasuk telur, daging, keju, dan sayuran sementara mengizinkan masuknya produk bernilai rendah seperti minuman ringan, cokelat, dan keripik, yang kemudian dijual dengan harga yang sangat tinggi. Mereka menegaskan bahwa hal ini membuktikan manipulasi kebijakan makanan yang disengaja sebagai senjata terhadap warga sipil.

Meskipun kondisi di lapangan dilaporkan masih memprihatinkan, Juru Bicara AS Johnson tetap mempromosikan upaya bantuan yang dipimpin pemerintahan Presiden Donald Trump, dengan menyatakan 17.000 meter kubik (4,5 juta galon) air minum telah dikirim setiap hari, meningkatkan air minum di Gaza utara sebesar 130 persen pada bulan Oktober sajau.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mencatat adanya perbaikan di Gaza selatan, di mana keluarga kini makan dua kali sehari dibandingkan satu kali pada Juli. Namun, ketahanan pangan di Gaza utara dilaporkan masih berada dalam kondisi bencana.

Juru bicara PBB Farhan Haq menegaskan bahwa meskipun akses kemanusiaan telah meningkat, kebutuhan mendesak masyarakat masih sangat besar, dan konvoi bantuan masih terbatas pada dua penyeberangan Israel. WFP pun menegaskan kembali permintaannya agar semua titik akses dibuka untuk mengalirkan makanan dan bantuan medis secara masif ke Gaza.



Kontributor : M Syarif Hidayatullah


Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel

Bottom Post Ads

Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved