Rapat tersebut digelar sebelum Presiden bertolak menuju Australia untuk melakukan kunjungan kerja. Dalam arahannya, Presiden menegaskan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap setiap rupiah uang negara agar penggunaannya tepat sasaran dan sesuai periode waktu yang ditetapkan. “Presiden menugaskan Menteri Sekretaris Negara untuk segera mengkoordinasikan serta memeriksa penyerapan anggaran dan penggunaan transfer ke daerah yang dikelola oleh para kepala daerah menjelang akhir tahun ini,” demikian tertulis dalam unggahan resmi Sekretariat Presiden melalui akun Instagram @sekretariat.presiden, dikutip Rabu (12/11/2025).
Menurut Presiden, setiap dana publik yang dialokasikan, baik di tingkat pusat maupun daerah, merupakan amanah rakyat yang harus dijaga dan digunakan secara bertanggung jawab. Beliau menekankan bahwa pemerintah tidak boleh menoleransi penyimpangan dalam pengelolaan anggaran, terutama menjelang penutupan tahun fiskal di mana potensi penyalahgunaan sering meningkat. Bapak Prabowo juga menegaskan perlunya memperkuat mekanisme pengawasan internal agar efisiensi dan akuntabilitas keuangan negara tetap terjaga.
Dalam rapat tersebut, turut hadir Bapak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Bapak Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Bapak Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Ibuk Menteri Luar Negeri Sugiono, Bapak Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Bapak Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Bapak Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, serta Bapak Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran para pejabat tinggi negara itu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan tata kelola anggaran publik berjalan sesuai prinsip transparansi dan akuntabilitas.
Sebelum berangkat ke Australia, Presiden juga menegaskan kepada para menterinya untuk terus memperkuat sinergi antarinstansi. Ia mengingatkan bahwa percepatan realisasi anggaran harus diimbangi dengan pengawasan ketat agar tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari. Menurut Presiden, kebijakan fiskal yang disiplin dan terarah menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Selama kunjungan kerja satu hari di Sydney, Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, menghadiri upacara kenegaraan bersama Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn, serta mengikuti sejumlah pertemuan strategis terkait perdagangan barang, jasa, investasi, pendidikan, dan kemitraan industri. Kunjungan ini sekaligus menjadi balasan atas kunjungan resmi PM Albanese ke Jakarta sehari setelah Presiden Prabowo terpilih kembali sebagai kepala negara.
Melalui kunjungan tersebut, pemerintah berharap dapat memperkuat kerja sama bilateral Indonesia–Australia di berbagai bidang strategis, sekaligus memperluas peluang investasi dan pendidikan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. Arahan Presiden Prabowo mengenai pengelolaan dana daerah dan pengawasan anggaran menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan setiap kebijakan pembangunan benar-benar berpihak kepada rakyat dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Reporter: Ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id






