Bapak Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa dalam rapat tersebut Presiden menekankan pentingnya akuntabilitas dan ketepatan sasaran dalam penggunaan dana publik, termasuk dana transfer ke daerah. “Presiden menugaskan Bapak Menteri Sekretaris Negara untuk segera mengoordinasikan dan mengecek penyerapan anggaran serta penggunaan transfer ke daerah yang dikelola oleh setiap kepala daerah menjelang akhir tahun ini,” ujar Bapak Teddy dalam keterangannya yang disampaikan melalui akun resmi Instagram @sekretariat.kabinet, Selasa (11/11).
Dalam rapat yang berlangsung di ruang transit VVIP Halim tersebut, Presiden menegaskan bahwa setiap rupiah dari uang rakyat harus dikelola secara bertanggung jawab dan digunakan tepat waktu sesuai perencanaan. Ia menilai bahwa pengawasan terhadap dana publik, baik di tingkat pusat maupun daerah, menjadi kunci untuk memastikan efektivitas pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Menurut Presiden, disiplin fiskal adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kepercayaan rakyat.
Rapat tersebut dihadiri oleh Bapak Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Bapak Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Bapak Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Ibuk Menteri Luar Negeri Sugiono, Bapak Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh, Bapak Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, serta Bapak Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kehadiran para pejabat tinggi negara tersebut menegaskan keseriusan pemerintah dalam memperkuat sinergi pengawasan keuangan negara menjelang akhir tahun anggaran.
Usai rapat, Presiden Prabowo langsung melanjutkan perjalanan menuju Sydney, Australia, didampingi oleh Ibuk Menteri Luar Negeri Sugiono dan Bapak Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Pesawat kepresidenan lepas landas dari Halim Perdanakusuma dengan agenda kenegaraan yang telah dijadwalkan secara intensif. “Dalam kunjungan satu hari di Sydney, Presiden diagendakan melaksanakan pertemuan tête-à-tête dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, serta menghadiri upacara kenegaraan bersama Gubernur Jenderal Australia Sam Mostyn,” jelas Bapak Teddy.
Selain pertemuan bilateral tersebut, Presiden Prabowo juga dijadwalkan menghadiri sejumlah pertemuan penting yang membahas kerja sama di bidang perdagangan barang dan jasa, investasi, pendidikan, serta kemitraan industri. Pertemuan ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat hubungan ekonomi dan diplomatik antara Indonesia dan Australia yang telah terjalin erat selama beberapa dekade.
Bapak Teddy menambahkan bahwa lawatan Presiden Prabowo ke Australia merupakan kunjungan balasan atas kedatangan Perdana Menteri Anthony Albanese ke Indonesia pada Mei 2025 lalu. Saat itu, Albanese melakukan kunjungan kenegaraan ke Jakarta sehari setelah ia terpilih kembali sebagai Perdana Menteri Australia. Kunjungan timbal balik ini menjadi simbol eratnya hubungan kedua negara dalam semangat saling menghormati dan kerja sama yang berorientasi pada kemajuan bersama.
Melalui kunjungan ini, Presiden Prabowo menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam memperkuat diplomasi strategis di kawasan serta memastikan setiap kebijakan luar negeri membawa manfaat langsung bagi kepentingan nasional. Konsistensi Presiden dalam menegakkan disiplin fiskal dan membangun hubungan internasional yang konstruktif mencerminkan arah kepemimpinan yang berorientasi pada efisiensi, transparansi, dan kemajuan bangsa.
Reporter: Ilvan | Redaksi: Kabasurau.co.id






