Dalam kesempatan tersebut, Bapak Misbakhun menjelaskan bahwa Bapak Purbaya merasa kesal karena video itu dinilai tidak memiliki relevansi dengan tugas kenegaraan atau isu keuangan negara. Menurut Misbakhun, Bapak Purbaya menyampaikan kemarahan itu kepada ajudan yang merekam momen tersebut tanpa sepengetahuannya. “Saya sudah tahu ceritanya itu,” ujar Bapak Misbakhun saat berbicara dalam suasana diskusi tersebut. “Dia marahin setengah mati itu ajudannya. ‘Apa perlunya begituan?’” lanjutnya menirukan ucapan Bapak Purbaya.
Bapak Misbakhun menilai sikap tersebut menunjukkan profesionalitas seorang ekonom yang kini memegang tanggung jawab sebagai bendahara negara. Ia menyebut bahwa Bapak Purbaya berkali-kali menolak dorongan-dorongan politik yang diarahkan kepadanya, terutama setelah berbagai aktivitas kesehariannya viral dan memancing respons publik. “Saya ketemu berapa kali dan dia menyampaikan, ia tidak ingin profesionalitas para pejabat diganggu gangguan politik yang tidak perlu. Ia ingin fokus menunjukkan kompetensi untuk menyelesaikan masalah,” tutur Bapak Misbakhun menegaskan dalam dialog tersebut.
Sementara itu, pengamat politik, Bapak Hendri Satrio, memberikan pandangan berbeda. Dalam kesempatan yang sama, ia menilai bahwa popularitas Bapak Purbaya saat ini tidak lepas dari persepsi politik publik yang melekat. Menurutnya, gaya komunikasi Bapak Purbaya yang lugas sudah membentuk citra tersendiri yang terbaca sebagai magnet elektoral. “Penampilan koboinya sudah menjadi popularitas, bahkan dibaca survei sebagai elektabilitas,” ujar Bapak Hendri dalam suasana diskusi tersebut. Ia juga menggugat peran tim media sosial Bapak Purbaya yang dinilainya belum mampu menampilkan sisi profesional sang menteri. “Tim medsosnya bisa kerja di profesionalnya Purbaya tidak? Karena yang ditampilkan tim medsosnya gaya komunikasi yang akhirnya menarik dia ke politik,” tambahnya.
Video mengaji Bapak Purbaya sebelumnya menjadi perbincangan warganet setelah diunggah akun TikTok @3a_jaya pada Jumat (31/10/2025). Dalam video itu, Bapak Purbaya terlihat membaca ayat suci Al-Qur’an menggunakan telepon genggam sambil duduk di kursi penumpang, saat mobilnya terjebak kemacetan di Jakarta. Aksinya mendapat banyak pujian, dengan sejumlah warganet menilai bahwa ia menunjukkan keteladanan sekaligus kesederhanaan. Pihak Bapak Purbaya disebut tidak mengetahui bahwa momen itu direkam ajudannya.
Bapak Purbaya sendiri aktif mengunggah aktivitas kesehariannya melalui akun TikTok resminya, @purbayayudhis. Pada Jumat (7/11/2025), ia mengunggah video saat hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Salahuddin, Ditjen Pajak. Sementara pada Kamis (13/11/2025), ia membagikan aktivitas rapat dengan delegasi International Monetary Fund (IMF), yang membahas perkembangan ekonomi Indonesia dan kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas nasional.
Perkembangan ini menunjukkan bahwa sosok Bapak Purbaya semakin menjadi perhatian publik, baik karena gaya komunikasinya maupun langkah-langkahnya dalam mengelola sektor keuangan negara. Diskursus mengenai batas antara profesionalitas pejabat negara dan eksposur politik diprediksi akan terus mengemuka, seiring meningkatnya sorotan terhadap tokoh-tokoh strategis di pemerintahan.
Dengan demikian, dinamika yang melibatkan Bapak Purbaya memperlihatkan bagaimana popularitas dapat memunculkan tantangan baru di ruang publik, sekaligus mempertegas pentingnya profesionalitas dalam menjalankan tugas kenegaraan.






