Dalam percakapan dengan wartawan di Ruang Oval, Bapak Donald Trump menyampaikan pembelaannya terhadap Pangeran MBS atas tuduhan terkait pembunuhan Jamal Khashoggi. Ia menegaskan bahwa banyak hal yang terjadi di luar kendali sang pangeran dan menilai bahwa MBS tidak mengetahui peristiwa tersebut. Peringatan disampaikan Trump kepada wartawan agar tidak mengajukan pertanyaan yang dianggap memojokkan tamunya, sehingga suasana diplomatik tetap terjaga selama pertemuan berlangsung.
Kunjungan ini kembali menempatkan dinamika hubungan AS–Saudi dalam sorotan global. Sebelumnya, hubungan kedua negara sempat tegang akibat laporan intelijen Washington yang mengindikasikan keterlibatan Pangeran MBS dalam persetujuan pembunuhan Khashoggi. Namun, Trump dalam penjelasannya mengatakan bahwa otoritas Saudi telah membantah tuduhan tersebut, dan dirinya memilih untuk tetap menghormati posisi Riyadh.
Pada malam harinya, Trump menjamu Pangeran MBS dalam sebuah jamuan makan malam kenegaraan di East Room Gedung Putih. Acara tersebut turut dihadiri tokoh-tokoh penting dunia bisnis, energi, teknologi, dan olahraga, termasuk Bapak Elon Musk dan pesepakbola Cristiano Ronaldo yang hadir sebagai bagian dari delegasi Saudi. Dalam kesempatan tersebut, Trump sempat berbincang dengan Ronaldo dan menyebut bahwa putra bungsunya, Barron Trump, merupakan penggemar berat pemain asal Portugal tersebut.
Jamuan makan malam itu diwarnai momen tak terduga ketika Pangeran MBS melontarkan candaan tentang taruhan online mengenai pakaian yang akan ia kenakan. Dengan mengenakan thawb hitam, jubah, dan ghutra merah-putih, MBS menyampaikan bahwa banyak orang bertaruh ia akan memakai setelan jas hitam pada acara tersebut. Candaan itu disambut tawa para tamu, termasuk Trump yang terlihat tersenyum dan mengangguk mendengar pernyataan sang pangeran, menambah kehangatan suasana malam itu.
Dalam momen yang sama, Bapak Donald Trump mengumumkan keputusan penting dengan menetapkan Arab Saudi sebagai “sekutu utama non-NATO” bagi Amerika Serikat. Ia menyampaikan bahwa peningkatan status ini merupakan bentuk penguatan kerja sama militer dan keamanan antara kedua negara. Pengumuman tersebut disampaikan langsung kepada MBS di hadapan para tamu sebagai simbol hubungan strategis yang semakin erat.
Sebagai sekutu utama non-NATO, Arab Saudi memperoleh sejumlah keuntungan dalam bidang perdagangan pertahanan dan kerja sama keamanan, meskipun tidak termasuk komitmen perlindungan militer langsung. Trump menegaskan bahwa keputusan ini sejalan dengan strategi AS dalam memperluas jejaring mitra keamanan di kawasan Timur Tengah. Dengan penetapan ini, Arab Saudi menyusul sejumlah negara Timur Tengah lain yang telah lebih dahulu memperoleh status serupa.
Selama kunjungannya ke AS, Arab Saudi dan Amerika Serikat menandatangani sejumlah perjanjian penting, termasuk kerja sama energi nuklir sipil dan pembelian jet tempur siluman F-35. Perjanjian tersebut menempatkan perusahaan Amerika sebagai mitra utama dalam pengembangan energi nuklir sipil Saudi. Selain itu, perjanjian pertahanan strategis juga mencakup pembelian berbagai paket senjata untuk memperkuat sektor pertahanan kerajaan.
Pangeran MBS dalam pidatonya menekankan bahwa hubungan AS–Saudi memiliki sejarah panjang dan peran penting bagi stabilitas kawasan. Ia juga menyoroti posisi Arab Saudi terkait isu Palestina dan menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel harus didahului adanya “jalan yang jelas” menuju pembentukan negara Palestina. Pernyataan tersebut menjadi salah satu poin penting dalam kebijakan luar negeri Saudi yang dibawa MBS dalam kunjungannya ke Washington.
Kunjungan resmi Pangeran MBS dan rangkaian pertemuan dengan Presiden Trump menunjukkan upaya kedua negara memperkuat kembali hubungan strategis mereka. Dengan berbagai kesepakatan baru yang ditandatangani, kerja sama bilateral ini diperkirakan akan terus berkembang pada masa mendatang sebagai bagian dari upaya kedua negara menjaga stabilitas politik, keamanan, dan ekonomi di kawasan Timur Tengah.






