Dalam pernyataannya, Bapak Mahyeldi menekankan pentingnya solidaritas antardaerah. Ia menjelaskan bahwa sejumlah wilayah di Sumbar saat ini tengah mengalami musibah berat dan membutuhkan dukungan nyata dari semua pihak. Menurutnya, situasi ini menuntut langkah cepat dan terkoordinasi agar penanganan darurat berjalan efektif.
“Hari ini sebagian saudara kita berjuang dalam kesedihan yang mendalam. Jangan biarkan mereka berdiri sendiri. Kita punya kewajiban moral, sosial, dan kemanusiaan untuk saling menguatkan,” ujar Bapak Mahyeldi, saat ditemui usai memimpin rapat koordinasi penanganan bencana di Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (3/12/2025). Suasana rapat berlangsung serius mengingat besarnya dampak dan masih banyaknya korban yang belum ditemukan.
Gubernur juga menginstruksikan agar daerah-daerah yang tidak terdampak untuk segera mengirimkan dukungan sesuai kapasitas masing-masing. Bantuan tersebut mencakup pengiriman alat berat, tenaga teknis, relawan, logistik, serta dukungan anggaran yang memungkinkan. Seluruh potensi daerah diharapkan dapat dioptimalkan untuk mempercepat proses penanganan di wilayah terdampak.
Menurut Bapak Mahyeldi, nilai-nilai gotong royong seperti ringan sama dijinjing, berat sama dipikul bukan sekadar slogan, tetapi harus diwujudkan melalui tindakan nyata. Ia menegaskan bahwa semangat kebersamaan tersebut merupakan kekuatan utama masyarakat Sumbar yang telah teruji dalam berbagai situasi. Oleh sebab itu, ia meminta seluruh kepala daerah untuk tidak menunda aksi bantuan.
“Saya meminta seluruh bupati dan wali kota untuk bergerak cepat memberikan bantuan konkret. Penanganan bencana ini adalah tugas bersama sebagai satu kesatuan Sumatra Barat,” tutur Bapak Mahyeldi, menjelaskan urgensi koordinasi lintaswilayah dalam penanganan bencana. Pernyataan tersebut disampaikan setelah beliau meninjau perkembangan terbaru dari BPBD Sumbar.
Selain itu, Bapak Mahyeldi meminta agar koordinasi lintas daerah diperkuat melalui BPBD kabupaten/kota dan BPBD Provinsi Sumbar. Hal ini diperlukan untuk memastikan setiap bentuk dukungan yang dikirim dapat tepat guna dan tepat sasaran. Ia mengingatkan bahwa koordinasi yang baik akan mempercepat penyaluran bantuan dan mencegah penumpukan pada satu titik tertentu.
“Semakin cepat sinergi antardaerah diwujudkan, semakin besar peluang untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa dan mempercepat pemulihan,” ujar Bapak Mahyeldi, dalam suasana konferensi pers yang berlangsung penuh keprihatinan. Ia menegaskan bahwa percepatan dukungan lapangan menjadi prioritas utama pemerintah provinsi.
Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat kebersamaan di tengah situasi sulit ini. Menurutnya, kekuatan Sumbar terletak pada solidaritas masyarakat yang selalu hadir ketika bencana melanda. Ia menekankan bahwa musibah bukan alasan untuk saling menjauh, melainkan momentum untuk semakin mengokohkan kepedulian.
“Bencana boleh memisahkan jarak, tetapi tidak boleh memisahkan kepedulian. Mari berdiri bersama, kirimkan bantuan terbaik, dan tunjukkan bahwa Sumatra Barat adalah rumah besar yang selalu saling menjaga,” kata Bapak Mahyeldi, menutup pernyataan resminya.
Hingga saat ini, berdasarkan laporan terbaru, sebanyak 194 jiwa dilaporkan meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi yang melanda Sumbar. Sebanyak 216 warga masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan. Sejumlah wilayah juga masih sulit dijangkau karena akses terputus, kondisi cuaca yang tidak menentu, serta kerusakan infrastruktur yang cukup parah.
Dengan langkah bersama lintas daerah dan dukungan penuh seluruh elemen, Pemerintah Provinsi Sumbar berharap penanganan bencana dapat berjalan lebih cepat dan efektif. Upaya kolektif ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan serta memberikan kelegaan bagi masyarakat yang tengah terdampak bencana.






