Dari total 36 korban meninggal tersebut, sebanyak 21 orang di antaranya merupakan warga ber-Kartu Keluarga (KK) Kota Padang Panjang. Sementara 15 korban lainnya adalah warga non-KK Padang Panjang yang berasal dari berbagai daerah, mulai dari Bukittinggi, Solok, Tanah Datar, Payakumbuh, Pesisir Selatan, hingga Pekanbaru. Data ini menunjukkan betapa luasnya dampak bencana yang turut menelan korban dari luar daerah.
Kapolres Padang Panjang, Bapak AKBP Kartyana Widyarso Wardoyo Putro, menjelaskan bahwa seluruh jenazah dibawa ke RSUD Padang Panjang untuk proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) gabungan. Ia menyampaikan hal itu saat meninjau posko Tim DVI yang berada di area RSUD. “Tim DVI Padang Panjang terdiri dari Biddokkes, dari Reskrim Polres Padang Panjang bidang identifikasi, dan dari RSUD,” ujar Bapak Kapolres ketika memberikan keterangan terkait proses identifikasi jenazah di lokasi.
Daftar korban meninggal dunia mencakup berbagai kelompok usia, termasuk anggota TNI/Polri serta banyak warga RT 20 Silaing Bawah yang menjadi titik terparah bencana. Para petugas terus bekerja memastikan seluruh korban teridentifikasi dengan cermat dan diserahkan kepada pihak keluarga. Upaya ini dilakukan dengan prosedur ketat untuk menjaga akurasi dan kepekaan terhadap keluarga korban.
Di tengah proses evakuasi yang berlangsung intensif, Posko Tanggap Darurat juga mencatat masih adanya 36 korban yang belum ditemukan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 20 orang merupakan warga ber-KK Padang Panjang, sedangkan 16 lainnya adalah non-KK Padang Panjang. Angka ini menjadi fokus utama pencarian tim SAR gabungan yang terus memperkuat operasi di sepanjang aliran sungai.
Selain itu, data terbaru menunjukkan adanya kenaikan jumlah korban selamat non-KK Padang Panjang dari 4 menjadi 5 orang. Penambahan ini memberikan sedikit harapan di tengah situasi yang masih penuh ketidakpastian. Namun demikian, proses pencarian tetap menjadi prioritas utama hingga seluruh korban ditemukan.
Secara keseluruhan, total korban terdampak bencana di Padang Panjang kini mencapai 77 orang, yang terdiri dari korban meninggal, korban hilang, dan korban selamat. Tim SAR gabungan terus mengoptimalkan penggunaan alat berat dan memperluas area pencarian. Armada pencarian juga diperbanyak di sepanjang aliran sungai untuk mempercepat proses penemuan korban hilang.
Posko Tanggap Darurat Padang Panjang memastikan bahwa pembaruan informasi akan terus disampaikan kepada publik secara berkala. Dengan kerja keras tim gabungan dan dukungan seluruh elemen terkait, proses penanganan bencana diharapkan berjalan lebih cepat dan lebih terarah demi mempercepat pemulihan bagi masyarakat terdampak.