Pelaksanaan distribusi MBG selama masa libur sekolah diatur dalam Pedoman Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG Selama Libur Sekolah yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala BGN Nomor 52.1 Tahun 2025. Pedoman tersebut menjadi acuan nasional bagi daerah dalam menyalurkan bantuan gizi kepada siswa. Dengan adanya regulasi ini, pelaksanaan program tetap berjalan tertib dan terkoordinasi.
Dalam pedoman tersebut dijelaskan bahwa paket MBG selama libur sekolah terdiri dari satu paket makanan siap santap dan dua paket makanan kemasan tahan lama. Skema ini dirancang agar siswa tetap memperoleh gizi seimbang meskipun tidak hadir di sekolah selama beberapa hari. Paket kemasan memungkinkan makanan disimpan dan dikonsumsi secara bertahap di rumah.
Sementara itu, pendistribusian MBG saat sekolah aktif dilakukan maksimal dua kali dalam satu minggu. Pemberian dilakukan dalam bentuk paket kombinasi, yakni makanan siap santap yang dikonsumsi di sekolah maksimal dua kali sepekan, serta makanan kemasan yang dapat dibawa pulang. Pola ini disesuaikan dengan jadwal pembelajaran agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Solok, para pelajar telah menerima distribusi Makan Bergizi Gratis meskipun sekolah sedang libur. Salah seorang wali murid, Ibuk Putri, mengungkapkan bahwa anaknya yang bersekolah di SD Negeri 10 Saniangbaka telah menerima paket MBG. Hal tersebut disampaikannya kepada wartawan pada Selasa (23/12/2025).
“Anak di SD Negeri 10 Saniangbaka telah menerima MBG yang kami jemput ke sekolah,” ujar Ibuk Putri, yang anaknya saat ini duduk di kelas II sekolah dasar.
Ia menjelaskan bahwa pihak sekolah telah membagikan rapor pada Sabtu, 20 Desember 2025, dan menetapkan masa libur sekolah mulai 21 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Selama masa libur tersebut, pihak sekolah juga telah menginformasikan kepada wali murid bahwa MBG dapat diambil langsung ke sekolah sebanyak dua kali dalam seminggu. Skema ini diterapkan untuk memastikan ketersediaan makanan bagi anak selama di rumah.
“Dalam satu kali pengambilan MBG, kami mendapatkan stok untuk tiga hari. Kemudian diambil kembali pada Kamis berikutnya,” jelas Ibuk Putri.
Ia menambahkan bahwa jenis MBG yang diterima selama masa libur sekolah berbeda dengan menu pada hari belajar aktif. Jika pada hari biasa anak menerima makanan berat seperti nasi, lauk pauk, dan buah-buahan, maka selama libur menu yang diberikan berupa snack ringan, roti, dan susu. Paket tersebut disesuaikan agar praktis dan mudah dikonsumsi di rumah.
“Yang kami terima pertama kali itu roti-rotian, snack, ditambah susu untuk tiga hari. Berbeda dengan menu hari sekolah yang lebih berat,” ungkapnya.
Menurut Ibuk Putri, meskipun menu yang diberikan berupa makanan ringan, program MBG selama libur sekolah sangat membantu kebutuhan anak. Selain praktis, keberadaan susu dinilai sangat bermanfaat untuk menunjang asupan gizi harian anak. Ia pun mengapresiasi keberlanjutan program tersebut selama masa libur.
“Walaupun bentuknya snack, ini sangat membantu kami sebagai wali murid. Apalagi ada susu yang bisa diminum setiap hari,” tutupnya.
Reporter: Ilvan | Sumber: Info Sumbar



