Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ads

Pencarian Korban Banjir Bandang Lembah Anai Diperluas Hingga 25 Km, 33 Orang Masih Hilang


Kabasurau.co.id: Padang Panjang — Tim Search and Rescue (SAR) gabungan terus meningkatkan upaya pencarian korban banjir bandang dan longsor yang terjadi di kawasan Jembatan Kembar Lembah Anai, Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Padang Panjang Barat, Kota Padang Panjang. Hingga hari ini, jumlah korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi mencapai 39 orang. Sementara itu, sebanyak 33 orang lainnya masih dalam pencarian intensif oleh petugas di lapangan.

Koordinator Tim SAR Padang Panjang, Bapak Samsul Akmal, menyampaikan bahwa masih terdapat tiga korban meninggal dunia yang belum berhasil diidentifikasi. Pernyataan tersebut disampaikan saat proses penyisiran berlangsung pada Senin siang. Ia menegaskan bahwa seluruh anggota tim terus berupaya maksimal meskipun menghadapi tantangan medan yang berat. “Penyisiran dari titik kejadian musibah di Jembatan Kembar dilakukan secara estafet ke arah hilir Sungai Batang Anai yang jaraknya sudah mencapai 25 kilometer,” ujar Bapak Samsul Akmal saat ditemui di lokasi pencarian.

Dalam rangka memaksimalkan operasi, Tim SAR Padang Panjang membagi area penyisiran menjadi tiga sektor utama. Sektor pertama bertugas menyisir jalur dari Jembatan Kembar hingga kawasan Mega Mendung. Sektor kedua berada di Mega Mendung untuk melakukan stanby pengamanan dan mendukung proses normalisasi penggalian material. Sementara itu, sektor ketiga terdiri dari tim rafting yang melakukan penyisiran aliran sungai hingga Bendungan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Setiap sektor bekerja secara terkoordinasi untuk mempercepat proses penemuan korban.

Selain tim lokal, bantuan tambahan juga datang dari tim SAR Palembang yang ditempatkan di Bendungan Batang Anai. Tim ini bertugas melanjutkan penyisiran ke arah hilir hingga ke wilayah Muaro Anai. Kehadiran tim tambahan tersebut diharapkan dapat memperluas cakupan pencarian dan meningkatkan peluang menemukan korban yang masih hilang. Kolaborasi ini menunjukkan tingginya komitmen seluruh pihak dalam upaya penanganan bencana besar tersebut.

Meski demikian, sejumlah hambatan masih menjadi tantangan besar bagi petugas di lapangan. Menurut Bapak Samsul Akmal, kontur geografis yang terjal dan luasnya sebaran material yang dibawa oleh banjir bandang menyulitkan proses penyisiran. “Penyebaran luasan sungai yang membawa material ini sangat luas, serta dalamnya material atau lumpur yang dibawa banjir bandang menyebabkan tim belum dapat melakukan penyisiran secara sempurna,” jelasnya saat menjabarkan kondisi lapangan. Hal ini membuat beberapa sektor membutuhkan waktu lebih lama untuk ditangani.

Tim SAR gabungan akan terus melanjutkan operasi pencarian hingga masa tanggap darurat berakhir. Pemerintah Kota Padang Panjang telah menetapkan masa tanggap darurat mulai 27 November hingga 10 Desember 2025. Seluruh tim diminta tetap siaga hingga evaluasi resmi dilakukan menjelang berakhirnya masa tanggap darurat. “Nanti sebelum tanggal 10 Desember 2025 akan dilakukan evaluasi kembali bersama Pemko Padang Panjang dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah,” pungkas Bapak Samsul Akmal.

Dengan upaya yang masih berlangsung dan dukungan berbagai pihak, diharapkan seluruh korban yang masih hilang dapat segera ditemukan. Operasi pencarian ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan relawan dalam menghadapi dampak bencana serta memberikan kepastian bagi keluarga korban yang menanti kabar tentang orang-orang tercinta mereka.


Reporter: Ilvan | Redaksi: kabasurau.co.id

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Below Post Ad

Mari bergabung bersama WA Grup dan Channel Telegram Surau TV, Klik : WA Grup & Telegram Channel
Copyright © 2025 - Kabasurau.co.id | All Right Reserved