Kabasurau.co.id - Nama beliau adalah Pak Yone (80), salah seorang warga Guo kecamatan kuranji yang terdampak tanah longsor, masih mengingat jelas detik-detik peristiwa itu terjadi. Longsor datang begitu cepat, tanpa memberi waktu untuk bersiap. Material tanah dan batu menghantam bagian belakang rumahnya dengan keras, meruntuhkan dinding dan menyisakan puing-puing. Dalam sekejap, rumah yang ia tempati berubah menjadi bangunan yang tak lagi layak untuk dihuni.
Saat kejadian, Bapak Yone sedang melaksanakan sholat. Di tengah kekhusyukan ibadahnya, suara gemuruh tiba-tiba terdengar, disusul guncangan yang membuat rumah bergoyang. Ia hanya sempat menyelamatkan diri seadanya, sementara longsoran terus menerjang.
Kejadian itu berlangsung sangat singkat, namun dampaknya begitu besar dan membekas dalam ingatannya.
Tak hanya rumah yang rusak parah, dua petak sawah milik Bapak Yone yang berada tepat di belakang rumah juga tertimbun longsor. Sawah yang selama ini menjadi sumber penghidupan kini tak lagi terlihat, tertutup tanah dan bebatuan. Upaya bertani yang selama berta
hun-tahun ia jalani seakan lenyap bersama longsoran yang datang tiba-tiba itu.
Kini, hampir tak ada harta benda yang dapat diselamatkan. Banyak barang berharga ikut tertimbun dan rusak. Rumahnya tak bisa ditempati, sawah hilang tertutup longsor, dan Bapak Yone harus menghadapi kenyataan pahit di usia senjanya. Meski demikian, ia tetap berserah diri, berharap adanya uluran bantuan dan kepedulian agar dapat kembali menjalani hidup dengan lebih layak.




