Menurut Kepala Pelaksana BPBD Agam, Bapak Rahmat Lasmono, para korban yang meninggal tersebar di sejumlah kecamatan. Ia menjelaskan situasi tersebut saat memberikan keterangan resmi di Lubuk Basung pada Jumat pagi, di tengah suasana penanganan darurat yang masih berlangsung. Ia menyebutkan bahwa Kecamatan Malalak mencatat 12 korban, Matur satu korban, Tanjung Raya sembilan korban, Palupuh satu korban, Palembayan 118 korban, Ampek Nagari satu korban, serta 31 korban lainnya belum teridentifikasi.
Bapak Rahmat menjelaskan bahwa para korban meninggal akibat diseret banjir bandang dan tertimbun longsor setelah curah hujan ekstrem mengguyur wilayah Agam. Ia mengatakan kondisi di lapangan masih memerlukan perhatian serius mengingat sebagian besar wilayah terdampak berada pada jalur rawan bencana. Selain itu, akses menuju beberapa lokasi masih terkendala material longsor yang menutup jalan.
Sementara itu, 85 korban yang belum ditemukan juga tersebar di beberapa kecamatan. Kecamatan Malalak mencatat enam orang hilang, Palembayan 75 orang, Lubuk Basung satu orang, serta Tanjung Raya tiga orang. Bapak Rahmat mengatakan bahwa pencarian korban dilanjutkan kembali pada Jumat (5/12/2025) pagi oleh BPBD Agam, Basarnas, TNI, Polri, serta unsur gabungan lainnya.
Ia menambahkan bahwa jumlah pengungsi mencapai 11.624 orang dan tersebar di delapan kecamatan. Para pengungsi menempati rumah keluarga, masjid, fasilitas umum, dan lokasi penampungan yang disediakan pemerintah. Menurutnya, kondisi di pos pengungsian cukup padat, namun distribusi bantuan terus diupayakan agar kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi.
Untuk mendukung kebutuhan pangan para pengungsi, pemerintah bersama relawan telah mendirikan 26 dapur umum di berbagai titik. Kebutuhan logistik seperti bahan makanan, air bersih, dan perlengkapan memasak juga terus disalurkan ke lokasi dapur umum. Upaya ini dilakukan guna memastikan para penyintas mendapatkan layanan makanan yang memadai setiap harinya.
Selain korban meninggal dan hilang, terdapat pula 33 warga yang menjalani perawatan di fasilitas kesehatan. Rinciannya, 30 orang dirawat di RSUD Lubuk Basung, dua orang di RSUP Dr. M. Djamil Padang, dan satu orang di RSUD M. Yamin Pariaman. Tenaga kesehatan terus bersiaga memberikan layanan kepada para korban yang mengalami luka-luka akibat bencana.
Bapak Rahmat menegaskan bahwa pihaknya bersama seluruh unsur terkait akan terus mengoptimalkan pencarian korban serta pemenuhan kebutuhan bagi para penyintas. Ia berharap cuaca mendukung sehingga proses pencarian dan evakuasi dapat berjalan efektif. Upaya pemulihan juga terus direncanakan sebagai bagian dari penanganan lanjutan pascabencana.
Dengan situasi yang masih dinamis, pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Koordinasi lintas lembaga akan terus diperkuat untuk memastikan seluruh penanganan berjalan sesuai prosedur dan menjangkau seluruh wilayah terdampak. Pemerintah daerah menekankan pentingnya solidaritas semua pihak dalam menghadapi masa sulit ini.
Demikian laporan mengenai perkembangan terkini penanganan bencana di Kabupaten Agam. Pemerintah dan seluruh pihak terkait berkomitmen untuk terus bekerja hingga seluruh korban ditemukan dan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Semoga upaya bersama ini dapat mempercepat pemulihan dan menguatkan kembali kehidupan masyarakat yang terdampak.
Sumber: BPBD Kabupaten Agam







